DBasia.news – Hampir semua pembalap MotoGP tidak terlalu tinggi dan punya bobot badan yang ringan. Apa alasannya?
Sebelum masuk ke penjelasan, salah satu perusahaan oli, Motul, membuat penelitian mengenai rata-rata berat dan tinggi badan ideal untuk seorang pembalap MotoGP bila ingin meraih sukses.
Hasilnya muncul tinggi 170 cm dan berat 64,4 kg. Mengingat tinggi dan berat badan juara dunia MotoGP 2018, Marc Marquez ada di angka 169 cm dan 65 kg, maka penelitian Motul tersebut begitu mendekati.
Angka tinggi 170 cm dan berat 64,4 kg juga mengindikasikan seorang pembalap MotoGP tidak boleh terlalu mungil, tapi juga sangat berat.
Ya, jika mungil, Anda diuntungkan lantaran punya aerodinamis lebih baik. Sebaliknya bila terlalu berat, Anda punya kelebihan dalam mengontrol motor.
Namun andai terlalu ringan atau berat, Anda berpotensi memiliki kerugian lebih banyak ketimbang pembalap dengan berat dan tinggi badan ideal hasil penelitian Motul.
Contoh Dani Pedrosa yang memiliki berat hanya 51 kg. Karena terlalu ringan, potensinya mengalami cedera ketika motor terjatuh begitu besar.
Untuk yang terlalu berat lihat Danilo Petrucci: 78 kg. Baru-baru ini, ia menceritakan dengan berat badan berlebih untuk seorang pembalap MotoGP sepertinya, Petrucci selalu bermasalah dengan level keausan ban belakang yang begitu agresif.
Penyebabnya tidak lain karena berat badannya, otomatis beban motor bertambah. Yang berarti ban semakin bekerja keras, utamanya ketika melibas trek dengan temperatur tinggi.
“Pada beberapa sirkuit, saya merasa punya keuntungan. Tapi hampir 80 persen trek yang masuk kalender MotoGP, merugikan buat saya (karena faktor berat badan),” Petrucci mengungkapkan.
Solusinya, pembalap seperti Petrucci harus melakukan diet ekstrem. Satu sisi, walau diet, ia juga wajib menjaga kondisi fisiknya prima.
Ya, MotoGP bukan melulu soal pembalap hebat atau motor kompetitif. Banyak faktor lain yang menentukan. Salah satunya seperti tinggi dan berat badan pembalap.
