DBasia.news – Pengaturan hasil pertandingan atau match fixing ternyata dilakukan petenis asal Brasil, Diego Matos. Atas kasusnya tersebut, Matos dilarang tampil seumur hidup di kejuaraan profesional.
Keputusan tersebut diambil pada sidang antikorupsi Tennis Integrity Unit (TIU) di London, Selasa (10/9). Dikutip dari AFP, Matos terbukti memanipulasi hasil dari 10 pertandingan pada 2018 di level ITF.
Dalam pemeriksaan, Matos tidak menunjukkan sikap kooperatif. Petenis berusia 31 tahun itu menolak menyerahkan telepon selulernya untuk penyelidikan.
Tak hanya diskorsing seumur hidup, Matos juga mendapat denda dari pengadilan sebesar 25 ribu dolar Amerika Serikat, atau sekitar Rp 1,7 miliar. Sebelumnya, Matos sudah menjalani skorsing sementara sejak Desember 2018.
Dalam catatan kariernya, Matos saat ini menempati peringkat 373 pada sektor ganda, dan pernah mencapai peringkat 580 untuk sektor tunggal.