DBasia.news – Fabio Quartararo hanya finis posisi 16 pada lomba pembuka MotoGP 2019 di Sirkuit Losail, Qatar.
Namun pada dua lomba terakhir di Argentina dan Amerika Serikat, pembalap Petronas Yamaha SRT ini selalu bisa finis pada zona poin.
Terbaru pada lomba putaran ketiga di Sirkuit Austin, Texas, Amerika Serikat, akhir pekan ini, Quartararo finis urutan tujuh atau posisi terbaiknya sejak naik kelas ke MotoGP.
Pencapaian di atas membuat Quartararo menyamai rekor yang telah berusia 17 tahun. Adalah fakta ia jadi pembalap termuda dengan raihan finis terbaik sejak John Hopkins yang menempati urutan tujuh di lomba MotoGP Belanda 2002.
Untuk diketahui, Quartararo baru akan genap berusia 20 tahun pada 20 April ini. Tidak hanya itu, kini Quartararo bahkan sedang menempati posisi pertama klasemen sementara pembalap rookie di MotoGP 2019.
Pembalap asal Prancis ini mengumpulkan 17 poin. Dia mengungguli Pecco Bagnaia yang baru memiliki 9 poin. Disusul Joan Mir dan Miguel Oliveira dengan torehan delapan dan tujuh poin.
Usai lomba di Sirkuit Austin, Quartararo pun buka rahasia soal performa apiknya. Menurutnya lantaran mempelajari gaya balap Danilo Petrucci, pembalap Ducati yang finis urutan enam.
“Kali ini, saya belajar banyak karena berlomba di belakang Petrucci. Di mana pun saya berada di trek dengan pembalap terbaik dunia, saya selalu belajar,” Quartararo menuturkan.
Kini dengan potensi motor Yamaha YZR-M1, Quartararo telah menjelma jadi kandidat terkuat untuk merebut gelar rookie of the year MotoGP 2019.