DBasia.news – Pundi-pundi medali emas di ASEAN Schools Games (ASG) 2019 terus bertambah dari cabang olahraga pencak silat. Setelah mengantongi tiga dari katagori tarung putra dan putri, kini dua medali emas kembali diraih pesilat Indonesia dari kategori seni, Selasa (23/7) di Ballroom Hotel Patra, Semarang.
Untuk katagori seni putra, Indonesia berhasil meraih medali emas dari atlet Azharien Geofaninugrho dengan mengumpulkan 461 poin. Atlet yang akrab disapa Azha ini unggul cukup jauh diatas pesaingnya, Mohd Mahadir, dari Brunei Darussalam yang mengemas 447 poin dan Jerome Negapatan dari Filipina yang meraih 444 poin.
Sementara untuk katagori seni putri diraih oleh Kyra Andhayu Noer dengan 461 Poin. Kyra berhasil mengalahkan pesilat Laos, Toukta Moukavong dan Malaysia, Nur Haizatul Farisha yang masing-masing hanya mendapatkan 444 dan 438 poin. Pelatih pencak silat Indonesia katagori Seni, Tuti Winarni mengatakan hasil tersebut jauh dari prediksinya sebelum pertandingan ASG 2019.
Namun, baginya yang merupakan mantan atlet semua dapat terjadi di dalam pertandingan. “Alhamdulillah semua berjalan lancar memang melebihi prediksi. Tapi bagi saya semua bisa berbicara jika sudah diatas matras,” kata Tuti.
Menurut Tuti, Azha dan Kyra menunjukan permainan yang baik. Dalam pertandingan, mereka dapat fokus dan tenang dalam mengeluarkan jurus-jurusnya.
“Untuk tingkat usia mereka cukup bagus ya. Memang banyak keuntungan pada kita. Bukan hanya dari anaknya tapi bertanding di Indonesia dengan banyak dukungan kemudian ada timnas senior juga jadi menjadi satu,” paparnya.
Dikatakan Tuti, tidak banyak wajengan yang diberikan kepada anaknya saat bertanding. Satu pesan yang selalu dilontarkan kepada anak didiknya hanya menjaga fokus dan tetap berdoa sekalipun ditengah lapangan
“Ke depan harapan saya kepada kedua anak ini bisa mendunia seperti Olimpiade. Bisa regenerasi untuk kaka-kaka di atasnya. ” tutupnya.