DBasia.news – Lantaran tidak punya dana, pembalap anyar tim Formula 1 Toro Rosso, Alexander Albon, harus mengemis ke manajer tim DAMS demi mendapatkan kursi F2 2018.
Albon melakoni musim yang apik pada F2 2018. Tiga pole, empat kemenangan, dan delapan podium mengantarkannya ke peringkat ketiga dalam klasemen akhir.
Pun demikian, Albon rupanya hanya dikontrak per balapan pada tiga balapan pertama. Pembalap berdarah Inggris-Thailand itu baru diberi kontrak satu musim penuh usai ronde di Barcelona.
Untuk musim kelima Formula E, Nissan menjadi mitra baru DAMS. Sedianya, Albon bakal bertandem dengan Sebastien Buemi. Namun Red Bull mendekat dan akhirnya meminang pembalap berumur 22 tahun itu sebagai pengganti Brendon Hartley di kursi F1 Toro Rosso pada 2019.
“Saya ingat, Januari atau Februari lalu, saya bercakapan dengan Francois [Sicard, manajer tim DAMS] melalui telepon. Saya benar-benar mengemis demi kursi F2 tahun ini. Saya tidak punya uang, tapi dia tetap memberi saya kursi itu,” tutur Albon.
“Sejak itu, saya berusaha membuktikan kemampuan demi bertahan di kompetisi.
“Musim ini bagaikan rollercoaster. Sebenarnya saya kecewa dengan peringkat ketiga, karena menurut saya kami pantas finis kedua.
“Tapi ini tetaplah tahun yang baik. Ini semua berkat DAMS.
“Saya percaya, tahun ini adalah kelanjutan dari performa saya pada GP3 2016 [kedua di bawah Charles Leclerc]. Sedangkan tahun lalu, karena berbagai alasan, musim saya tidak berjalan sesuai rencana [ke-10 bersama ART],” jelasnya.
Albon langsung menjelma sebagai penantang titel sejak awal tahun. Ia mengemas tiga pole secara beruntun di Baku, Barcelona, dan Monako.
“Raihan tiga pole beruntun itu terasa keren buat saya,” imbuhnya. “Itu yang paling membuat saya terkesan. Pace kami sebenarnya sangat kuat. Tapi kemudian sedikit menurun pada penghujung tahun.
“Momen penting lainnya adalah ketika memenangi feature race F2 untuk kali pertama di Baku. Memang itu bukan balapan yang normal, tapi bisa muncul di posisi terdepan rasanya luar biasa.”