F1

Pembalap Esport Punya Potensi Jadi Pembalap F1

McLaren


DBasia.news –  Menurut kepala pemasaran Formula 1, dalam 10 tahun ke depan, pembalap esport bisa berkompetisi di F1.

Kepopuleran simracing terus meningkat dan mulai mendapat perhatian dari kalangan luas motorsport, seperti kejuaraan yang diadakan panitia penyelenggara NASCAR dan Le Mans 24 Jam.

F1 juga memiliki kompetisi esport sendiri, terdiri dari peserta yang mewakili tim-tim aslinya, kecuali Ferrari. Sementara McLaren meluncurkan proyek bernama Shadow yang tahun ini dimenangkan pembalap Formula 4 asal Brasil, Igor Fraga, dan kini menjadi anggota tim simulator F1 di skuat Woking tersebut.

Ellie Norman selaku kepala divisi pemasaran F1, mengatakan kemungkinan pembalap esport menembus kasta tertinggi motorsport bisa saja terjadi dalam waktu 10 tahun ke depan.

“Saya pasti mengatakan itu, terutama setelah apa yang terjadi di Race of Champions,” ujarnya merujuk pada kekalahan eks pembalap F1 dan jawara Formula E, Lucas di Grassi di tangan pembalap esport, Enzo Bonito, pada event Race of Champions, Januari lalu.

“Itu benar-benar menjadi momen yang menegaskan bahwa esport adalah profesi serius, bukan hanya permainan. Saya pikir, dengan cepatnya laju perkembangan teknologi, itu bisa terjadi dalam waktu 10 tahun ke depan.”

Ia melanjutkan, “ini hanya soal waktu sebelum kita bisa melihat dua dunia ini bersatu. Itu benar-benar prospek yang menarik. Anda bisa menarik perhatian dari beragam audiens.

“Bagi sebagian orang, mungkin mereka hanya ingin melihat balapan fisik di trek, lewat TV ataupun datang langsung ke sirkuit.

“Tapi akan ada audiens baru yang tidak hanya menonton balapan tapi juga ingin terlibat dalam balapan virtual di saat yang sama. Itu mungkin bisa menjadi pengalaman mereka tentang F1.

“Tidak ada yang salah dengan dua kelompok tersebut, itu hanyalah cara mereka dalam menikmati olahraga ini,” tandasnya.