DBasia.news – Dorna yang merupakan penyelenggara Kejuaraan Dunia Balap Motor mengumumkan perusahaan asal Malaysia, Petronas bakal jadi pemasok bahan bakar tunggal di kelas Moto3 dan Moto2.
Petronas terikat kontrak selama tiga tahun sampai musim 2022. CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta pun mengaku bangga bisa bekerja sama dengan perusahaan bahar bakar terbesar di Malaysia tersebut.
“Sebuah kebanggaan buat saya bisa mengumumkan kerja sama dengan Petronas. Kami sangat senang perusahaan ini bakal memasok bahan bakar di ajang balap paling spektakuler di planet ini terhitung sejak tahun 2020,” Ezpeleta menuturkan.
Kerja sama ini merupakan bentuk ekspansi ‘mengerikan’ Malaysia di dunia motorsport. Mengerikan, utamanya untuk negara tetangga di Asia Tenggara seperti Indonesia.
Karena kini perbandingan keterlibatan Malaysia dan Indonesia di motorsport bak bumi dan langit. Kini siapa tak kenal Sirkuit Sepang atau Petronas.
Kolaborasi Petronas dan Sepang bahkan sudah melahirkan tim satelit Yamaha di MotoGP 2019. Hebatnya meski berstatus tim baru, Petronas Yamaha langsung unjuk gigi.
Pembalap mereka, Fabio Quartararo bahkan berstatus Rookie of The Year. Berkat kontribusi Quartararo pula, sampai putaran ke-18 MotoGP musim ini, Petronas Yamaha sudah merasakan lima pole position dan enam podium.
Pada musim debutnya, Petronas Yamaha juga sudah memastikan diri jadi juara tim independen mengalahkan tim satelit LCR Honda. Jangan lupakan juga, selain MotoGP, Petronas sudah lebih lama eksis dengan menurunkan tim di kelas Moto3 dan Moto2.
Di klasemen tim Moto3 2019, Petronas Sprinta Racing sedang menempati posisi lima klasemen. Sedangkan dengan nama tim yang sama di Moto2, tim ini mengisi posisi 16.
Setiap tahunnya, Sirkuit Sepang juga langganan masuk kalender Kejuaraan Dunia Balap Motor. Nahasnya mungkin lebih dari 50 persen penonton MotoGP Malaysia berasal dari Indonesia.
Semakin mengerikan jika melihat sepak terjang Petronas di Formula 1: Kejuaraan Dunia Balap Formula. Berkat kolaborasi bersama Mercedes, kini Petronas begitu dominan pada ajang balap jet darat sejak era mesin enam silinder (V6).
Kolaborasi Mercedes-Petronas bahkan mencetak sejarah sebagai tim pertama yang berhasil mengawinkan titel juara dunia konstruktor dan tim sebanyak enam musim berturut-turut (2014, 2015, 2016, 2017, 2018, dan 2019). Kini sepertinya Petronas berusaha menjiplak keberhasilan di F1 ke MotoGP. Ya, memang tidak dalam waktu dekat. Namun melihat begitu kompetitifnya tim Petronas Yamaha musim 2019, kans nama Malaysia semakin ditakuti di dunia motorsport terbuka sangat lebar