DBasia.news – Direktur Indonesia Basketball League (IBL), Hasan Ghozali menyebut semua pemain asing yang bermain di kompetisi terikat regulasi ketat. Dia menjelaskan aturan yang tidak boleh dilanggar pemain asing selama berada di dalam atau luar lapangan. Setiap pemain harus mengikuti norma dan etika yang berlaku di Indonesia.
IBL juga bakal mencegah semua pemain asing bermain match fixing. Sebisa mungkin, IBL bakal mencegah kejadian dua musim lalu kembali terulang di mana ada pemain asing yang terlibat pengaturan skor.
“Dalam kontrak mereka, sudah diperinci jelas hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Mereka sudah membaca dan mengerti hal tersebut,” ujar Hasan saat dijumpai di Hotel Santika Slipi, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Selain di dalam lapangan, IBL juga membuat aturan tentang perilaku pemain asing saat tidak berseragam. Setiap pemain tak diperbolehkan berperilaku sesuka mereka di media sosial.
“Pastinya jelas tidak boleh terlibat narkoba. Media sosial mereka juga dibuat aturan, tidak boleh memposting hal-hal yang tidak mencerminkan perilaku atlet,” tutur Hasan.
IBL 2018/2019 kembali kedatangan 19 pemain asing. Banyak wajah baru yang datang, tetapi ada enam pemain yang sudah familiar dengan basket Indonesia seperti Wayne Bradford, Dior Lowhron, Madarious Gibbs, Kore White, Gary Jacobs, dan Martavious Irving.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Pelatih Timnas Basket Indonesia Pantau Pemain di IBL 2020
-
Prawira Bandung Gelar Test Swab di Graha Persib, Syarat Kembali Berlaga di IBL
-
IBL Tanggapi Kemungkinan Bergabungnya Klub Asal Papua
-
PP Perbasi Wajibkan Pengelola Liga Jalani Tes Swab, Manajemen IBL Siap