DBasia.news – Klub besutan Fictor Roring, Pelita Jaya seakan menjadi tim pesakitan musim ini. Bagaimana tidak, bertabur pemain bintang, Pelita Jaya justru sulit meraih kemenangan. Dari delapan laga yang telah dijalani, Adhi Pratama dkk. hanya mampu meraih empat kemenangan.
Padahal, di awal musim Pelita Jaya digadang-gadang bakal menjadi kandidat kuat peraih gelar juara IBL 2018/2019. Kedatangan Andakara Prastawa serta kembalinya Kore White dianggap bisa membawa Pelita Jaya kembali merengkuh titel juara.
“Sekarang IBL sulit diprediksi. Tim-tim saling mengalahkan. Tidak ada menang lagi, menang lagi, dan menang lagi seperti dulu,” ujar Fictor Roring.
Pelatih yang akrab disapa Ito itu menilai kualitas pemain asing musim ini sangat meningkat. Hal itu yang membuat tim seperti NSH Jakarta mampu memuncaki klasemen sementara Divisi Merah.
“Musim ini sangat berbeda. Memang sejak musim pertama (IBL) liga ini punya ketergantungan besar kepada pemain asing. Tim yang bisa jeli dan dapat pemain asing bagus akan melesat,” ujar Ito.
“Lihat saja NSH, Hangtuah, Bima Perkasa, punya pemain asing bagus, jadi menyerah,” sambungnya.
Namun, Ito menilai ketatnya persaingan justru bagus untuk kompetisi. Situasi ini bisa menarik penggemar kembali datang menyaksikan langsung pertandingan basket.
“Kalau buat Pelita Jaya ya tidak baik, milih menang-menang terus. Tapi, liga jadi menarik. Tidak ada yang bisa pasti (hasilnya),” ujar Ito.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Pelatih Timnas Basket Indonesia Pantau Pemain di IBL 2020
-
Prawira Bandung Gelar Test Swab di Graha Persib, Syarat Kembali Berlaga di IBL