DBasia.news – Pelatih Tunggal Putra PP PBSI, Hendry Saputra menyebut faktor mental sebagai penyebab kekalahan Jonatan Christie di partai kedua babak semifinal Badminton Asia Team Championships 2020
Jojo sapaan akrabnya kalah dari Lakshya Sen yang membuat India bisa menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
“Bisa sama-sama kita lihat sendiri, tadi masalah di mentalnya. Kalau Jonatan merasakan ada beban, semua juga sama merasakan beban. Ini jadi pelajaran baru bagi Jonatan,” kata Hendry.
Performa Jonatan memang tidak sesuai harapan pada pertandingan yang berlangsung di Rizal MemorialStadium Manila itu. Sejak dimulai gim pertama ia sudah tertinggal dalam perolehan angka, seingga harus menyerah dari pemain rangking 37 dunia tersebut.
Jonatan mencoba bangkit di gim kedua. Pertarungan berlangsung sengit hingga kedudukan imbang 9-9. Namun pukulan-pukulan Jonatan beberapa kali tidak akurat, bola yang seharusnya mudah ia matikan tak dapat diselesaikan dengan baik. Jonatan juga belum bisa memanfaatkan dua kesempatan saat adu netting.
Saat tertinggal 16-19, Jonatanberusaha mengejar dan menyamakan angka 20-20. Namun, Sen berhasil meraih dua angka terakhir sekaligus memenangi gimkedua dengan skor 22-20.
Ketika ditanya soal kemungkinan Jonatan kurang pemanasan karena partai pertama berlangsung begitu cepat, Hendry mengatakan bahwa itu tidak bisa dijadikan alasan.
“Tidak ada alasan, seharusnya tidak boleh seperti itu. Mau di kejuaraan apa pun, apalagi ini kejuaraan penting, harus siap. Saya tidak mau ada alasan seperti itu. Kalau lihat penampilannya, Jonatan dievaluasi, kelihatan kurang tenang, kelihatan beberapa kali dari servis yang gagal,” lanjut Hendry.
“Lawan bisa lihat situasi Jonatan yang lagi nggak maksimal, mainnya nggak keluar dan ada tekanan. Dia bisa ambil keuntungan dari keadaan Jonatan,” pungkas Hendry.