DBasia.news – Asian Para Games 2018 di Indonesia mulai mendapat kritik. Adalah pelatih para lawn bowl Hong Kong, Ming Sang, mengeluhkan tidak jelasnya jadwal dan hasil pertandingan Kondisi itu membuat persiapan tim Hong Kong terganggu.
Ming Sang juga merasa panitia lawn bowl kurang paham tentang peraturan olahraga asal Australia tersebut. Beberapa kali Ming Sang merasa hasil yang keluar tidak sesuai perhitungan.
“Soal jadwal dan hasil juga sangat lama keluarnya. Ini bukan salah Indonesia sebagai tuan rumah. Namun, yang saya soroti di sini adalah ofisial pertandingan Lawn Bowl yang tidak siap,” tutur Ming Sang.
Ming Sang menilai ada beberapa panitia yang belum paham tentang aturan dan tata cara bermain lawn bowl. Indonesia memang baru pertama kali menggelar pertandingan lawn bowl saat Asian Para Games 2018.
“Saya terkadang memertanyakan keputusan ofisial pertandingan. Jika ada bola yang tidak jelas, mengapa bukan marker yang mengambil keputusan. Padahal itu tugas dia, bukan bertanya kepada wasit yang berada di pinggir lapangan,” kata Ming Sang.
“Saya merasa marker-marker tidak terlatih dengan baik di sini. Ada beberapa yang masih tidak tahu bagaimana caranya memberi penilaian dalam pertandingan,” sambungnya.
Asian Para Games 2018 menggelar delapan kelas pertandingan lawn bowl. Mereka terdiri dari B1 untuk atlet tunanetra total, B2-B4 (tunanetra berpenglihatan rendah), B5 (atlet kursi roda yang minim bergerak), B6 (kursi roda polio), B7 (tuna daksa tanpa kedua atau satu kaki), serta B8 (tuna daksa tanpa kedua atau satu lengan).
