DBasia.news – Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PB PBSI) harus mengatur strategi menghadapi skenario padatnya jadwal turnamen di akhir tahun, menyusul banyaknya ajang yang ditunda karena pandemi virus Corona.
Penundaan Olimpiade 2020 membuat atlet setidaknya bisa lebih bersantai. Namun, beban mereka sebetulnya tidak berkurang.
Penundaan artinya membuat PBSI harus memutar otak menjaga peak performance Jonatan Christie dkk. Strategi juga harus diatur ulang mengingat peta kekuatan akan berubah.
“Bila sebelumnya target tahun ini itu Olimpiade, maka mereka harus menunggu lagi satu tahun. Bagaimana kami belajar memersiapkan diri lebih baik lagi, membuat strategi serta program dari awal untuk tahun depan,” ujar Susy.
Bagi Susy, situasi saat ini sebetulnya rawan bagi atlet. Ada plus dan minus dari banyaknya penundaan kompetisi di 2020.
“Plusnya, atlet tidak merasa dikejar target. Saat ini mereka lebih santai, introspeksi diri istilahnya, memelajari lawan,” ujar Susy.
“Namun, minusnya, pembelajaran buat mereka tidak ada. Tanpa perandingan tidak enak juga, bosan. Harus menyemangati lagi dan memersiapkan diri lagi,” sambungnya.
-
Gara-Gara Covid-19, Indonesia Batal jadi Tuan Rumah Turnamen BWF Seri Asia
-
PBSI Siap Gelar Simulasi Piala Thomas-Uber
-
Rinov/Pitha Kalahkan Maulana/Lanny di Turnamen Internal PBSI
-
Hasil PBSI Home Tournament – Hafiz/Gloria Masih Terlalu Tangguh bagi Teges/Indah
-
PBSI Siapkan Skuad untuk Kejuaraan Dunia Junior 2020