DBasia.news – Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti, menyebut pihaknya akan lebih selektif dalam memilih turnamen.
BWF mengumumkan jadwal anyar kompetisi sejak beberapa pekan lalu. Mereka berharap bisa menggelar rangkaian kegiatan mulai Agustus mendatang.
Akan tetapi, masalah mengadang karena terdapat sejumlah negara yang ogah menerima kunjungan dari Indonesia. Alhasil, Susy menyebut PBSI harus lebih selektif.
“Kami masih diskusi mengenai pengiriman atlet. Pastinya saat ini kami proaktif karena harus selektif sekali. Selain mempersiapkan atlet, kami juga melihat kesiapan negara penyelenggara,” kata Susy.
“Lalu kami harus memastikan atlet apakah diterima di negara lain. Apalagi Indonesia kalau tidak salah tak diterima di 62 negara karena kondisi virus corona sedang meningkat.”
“Jadi harus selektif, jadi bagian luar negeri kami harus proaktif. Kami harus menanyakan ke negara-negara penyelenggara dan kesiapannya. Kan kesehatan dan keselamatan atlet juga dipertaruhkan,” lanjutnya.
Alasan Indonesia mendapat penolakan dari sejumlah negara adalah kasus virus corona yang semakin meningkat. Hingga berita ini ditulis, terdapat lebih dari 28 ribu kasus.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023