DBasia.news – Terkait keputusan Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) yang membatalkan empat turnamen di Asia pada September, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menyayangkan keputusan tersebut karena bisa menjadi ajang pemanasan jelang Piala Thomas-Uber di Denmark, 3-11 Oktober.
“Sebetulnya sangat disayangkan, ini adalah hal yang merugikan buat dunia bulu tangkis, khususnya untuk atlet. Tapi di sisi lain kami bisa mengerti karena pandemi ini belum teratasi di negara-negara lain. Seperti contohnya di Jepang dan China yang mengalami gelombang kedua COVID-19,” ujar Sekjen PP PBSI Achmad Budiharto.
Pada laman resminya, BWF mengumumkan pembatalan empat turnamen yaitu Taipei Open (1-6 September), Korea Open (8-13 September), China Open (15-20 September), dan Japan Open (22-27 September).
BWF menyebutkan, keputusan tersebut diambil berdasarkan pertimbangan teknis, pengamatan situasi terkini, serta konsultasi dengan tuan rumah acara yang bersangkutan.
Sementara itu, hingga saat ini status penyelenggaraan Piala Thomas dan Uber masih tetap berjalan sesuai jadwal. BWF masih belum memberikan informasi apapun terkait penyelenggaraan perebutan dua lambang supremasi bulu tangkis beregu tersebut.
“Secara prinsip, memang kami harus menunggu keputusan BWF mengenai kepastian Piala Thomas dan Uber. Untuk tetap mempersiapkan atlet, kami akan tetap melangsungkan simulasi. Simulasi ini penting untuk mengukur sejauh mana kesiapan dan kondisi atlet jelang Piala Thomas dan Uber,” Budiharto menjelaskan.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023