DBASIA Network

PBSI Pastikan Tragedi Kanjuruhan Tidak Akan Mempengaruhi Dua Turnamen di Malang

DBasia.news – PBSI memastikan tragedi Kanjuruhan tidak akan mempengaruhi persiapan mereka untuk melaksanakan dua turnamen, yakni Indonesia International Challenge dan Indonesia Master 2022. Direktur Turnamen dan Perwasitan PBSI, Mimi Irawan, dua turnamen yang sudah memiliki izin itu tetap akan digelar sesuai jadwal.

Seperti diketahui, tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, jelas membuat banyak pihak khawatir. Karena diketahui, insiden tersebut menelan ratusan korban jiwa atau tepatnya sebanyak 125 nyawa yang harus melayang akibat kerusuhan yang terjadi di laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.

Dengan adanya insiden tersebut, tentu membuat adanya pihak yang meragukan persiapan dua turnamen yang akan digelar di kota Malang. Dua turnamen tersebut yakni Indonesia International Challenge pada 11-16 Oktober, kemudian dilanjutkan Indonesia Masters level Super 100 pada 18-23 Oktober 2022.

Namun, para pecinta bulu tangkis tak perlu khawatir. Sebab, lokasi turnamen tersebut berada jauh dari Stadion Kanjuruhan. Dimana, lokasi dua turnamen itu akan digelar di GOR Platinum yang memiliki jarak kurang lebih 30km dari Stadion Kanjuruhan.

Mimi pun menegaskan insiden berdarah yang terjadi di Stadion Kanjuruhan sama sekali tidak membuat persiapan dua turnamen tersebut mengalami kendala. Dia memaparkan kalau venue yang akan dipakai sudah mulai tahap pemasangan karpet dan event tersebut telah mengantongi surat izin.

“Tidak. Sekarang lapangan sedang di setting, sudah pasang lantai karpet sebagian. Sejauh ini tidak ada kendala. Surat izin sudah ada namun yang lebih ditekankan justru Covid-19 oleh BNPB, itu saja. Jadi nanti atlet dan seluruh ofisial harus pakai masker kecuali pas main,” ucap Mimi ketika dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (5/10/2022).

“Jadi sampai sejauh ini tidak ada (kendala) dan satu lagi kita jual tiket secara tertib. Kita jual tiket tidak terlalu mahal baik untuk IIC maupun Indonesia Masters dan itu tidak terlalu banyak juga,” sambungnya.

Lebih lanjut, Mimi mengatakan kalau tiket nantinya akan dibatasi. Sebab, GOR Platinum tidak memiliki tribun. Nantinya tribun akan di setting sendiri. Maka dari itu ada pembatasan tiket yang dijual. Namun untuk keseluruhan, Mimi menegaskan kalau persiapannya sejauh ini tidak ada kendala.

“Memang melihat tribunnya ya kita batasi (jumlah penontonnya) juga supaya lebih tertib tapi kita belum membatasi 50 persen atau berapa persen,” ungkapnya.

“Karena kita belum tahu juga orang-orang mungkin takut atau apa kita tidak tahu. Tapi sejauh ini penjagaan security segala macam, menurut saya tidak ada masalah,” pungkas Mimi.

Sekadar informasi, sebanyak 12 negara akan bersaing di ajang Indonesia International Challenge untuk memperebutkan hadiah sebesar USD15 ribu (Rp227 juta). Sementara pada Indonesia Masters level Super 100, ada 13 negara yang akan bersaing memperebutkan total hadiah sebesar USD81 ribu (Rp1 miliar).

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?