DBasia.news – Ketua harian PP PBSI, Alex Tirta menyesalkan keputusan dari Flandy Limpele. Alex Tirta mengungkap jika sikap yang dilakukan pelatih ganda campuran itu kurang etis.
Pada dasarnya PBSI menghormati keputusan Flandy untuk mundur sebagai pelatih ganda campuran pratama. Mereka berbesar hati merelakan kepergian Flandy melatih tim nasional bulutangkis Hong Kong.
“Pertama-tama saya menghormati keputusan coach Flandy yang memilih meninggalkan pelatnas Cipayung untuk melatih ke negara lain,” tutur Alex Tirta, dikutip dari pbsi.id.
Kendati demikian, PBSI menyesalkan sikap kurang etis yang dilakukan Flandy. Sebab pelatih asal Manado itu pergi secara tiba-tiba tanpa memberi konfirmasi ke PBSI terlebih dahulu.
“Soal keputusan tiba-tiba melatih ke negara lain rasanya itu kurang fair. Dia tidak pernah memberitahukan ke PBSI pada bulan-bulan sebelumnya. Tahu-tahu dengan diam-diam dia menerima pinangan dari negara lain dan kemudian baru mengirim surat pengunduran diri,” terang Alex Tirta.
Alex Tirta turut menyorot mental Flandy terkait keputusan ini. Menurutnya, Flandy terlihat seperti takut menghadapi tantangan.
Pasalnya jika mengacu pada komitmen awal, dia seharusnya berani menunggu tiga atau empat tahun ke depan melewati tantangan berat sebagai pelatih ganda campuran pratama. Bukan tiba-tiba memilih mundur dari jabatannya.
“Dia seperti takut dan tidak berani menerima tantangan membina pemain-pemain muda sektor ganda campuran di pelatnas pratama yang tantangannya jauh lebih berat dibandingkan melatih pemain yang sudah jadi,” tutup Alex Tirta.