DBasia.news – PP PBSI (Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia) akhirnya angkat bicara mengenai mundurnya kepala pelatih ganda campuran, Nova Widianto.
Perlu diketahui, pada 1 Desember lalu, Nova sempat mengirimkan surat pengunduran dirinya kepada PP PBSI. Surat tersebut kemudian diserahkan kepada para petinggi organisasi pada 15 Desember dan diteruskan ke Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna.
“Hanya untuk diketahui, sejauh ini kami masih menunggu petunjuk dari Pak Ketum,” ucap Rionny Mainaky selaku Kabid Binpres PP PBSI, dikutip dari pbsi.id.
Kendati demikian, Rionny mengaku pada dasarnya PBSI tidak dapat menolak permintaan tersebut. Sebab keputusan itu menyangkut pilihan personal pelatih untuk tetap bertahan atau tidak.
“Keputusan Nova untuk mengundurkan diri dari Pelatnas PBSI tersebut, merupakan hak si pelatih. PBSI tentu tidak bisa menolak,” ungkap Rionny.
Rionny juga menjelaskan, meskipun berperan sebagai induk organisasi bulu tangkis Indonesia, PBSI juga tidak memiliki wewenang untuk menahan keputusan pelatih. Itu semua menjadi hak masing-masing dari pelatih.
“Kita tidak kuasa untuk menghalang-halangi pelatih yang mencari tantangan di mana saja, termasuk di luar negeri,” pungkasnya.
Sebagai informasi, usai memutuskan hengkang dari PP PBSI, Nova dikabarkan hijrah ke BAM (Asosiasi Badminton Malaysia). Berdasarkan pengumuman dari BAM, peraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulu tangkis 2005 dan 2007 ini telah menandatangani kontrak selama dua tahun.
-
Fajar/Rian Buru Juara Asia dan Dunia Usai Sukses di All England
-
Gagal ke 16 Besar All England 2023, Jonatan Christie Beberkan Penyebabnya
-
Ingin Buat Indra Widjaya Terkesan, Gregoria Mariska Tunjung Berambisi Bersinar Selama Tur Eropa
-
Mohammad Ahsan/Hendra Beberkan Target Besar yang Ingin Diraih di 2023
-
Dua Wakil Indonesia Siap Manyabet Gelar Sektor Ganda Campuran di Yonex German Open 2023