DBasia.news – Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) menggelar turnamen catur online berhadiah total Rp75 juta sebagai kegiatan untuk mengisi waktu luang pecatur di tengah kekosongan pertandingan yang telah dibatalkan maupun ditunda akibat pandemi COVID-19.
“Tujuan PB Perbasi terutama agar atlet catur nasional jangan sampai berhenti berlatih,” kata Ketua Umum PB Percasi Utut Adianto.
Rencananya PB Percasi akan menggelar total 15 seri pertandingan. Setelah menyelesaikan lima seri, seri keenam akan digelar pada Minggu (21/6) mulai pukul 14.00 WIB menggunakan format catur kilat dengan waktu pikir 3 menit plus tambahan 2 detik setiap langkahnya.
Turnamen catur daring sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Bahkan dalam sejarahnya pertandingan catur pernah diselenggarakan tanpa harus tatap muka secara langsung. Yang paling fenomenal adalah “US vs USSR radio chess match 1945,” yang merupakan dwitarung 10 papan antara tim AS melawan Uni Soviet melalui sarana radio.
Begitupun di zaman sekarang, menurut Utut, tak ada kesulitan sama sekali untuk menggelar pertandingan catur secara online.
Hanya saja masalah dalam pertandingan catur online yang tanpa wasit itu, kata Utut, sangat membutuhkan kejujuran seorang atlet. Penggunaan bantuan engine computer atau adanya pembisik di sebelah pemain dapat mengacaukan kemurnian hasil pertandingan.
Oleh karena itu, untuk meminimalisir kecurangan, PB Percasi mengimbau agar sportivitas dijunjung tinggi. Turnamen online itu dibuat sebagai tempat latihan sekaligus sarana pembentukan karakter yang jujur dan sportif.