DBasia.news – London Marathon menjadi ajang olahraga internasional berikutnya yang terdampak pandemik COVID-19, yang sedianya digelar 26 April 2020 diputuskan untuk digeser ke Oktober.
“Dunia saat ini sedang berjuang keras melawan pandemik global COVID-19 dan kesehatan publik menjadi prioritas utama,” demikian kata ketua panpel Hugh Brasher dalam pernyataan yang dilansir Reuters, Sabtu WIB.
Keputusan itu sekaligus menunda pertarungan antara pelarih jarak jauh Kenya Eliud Kipchoge dan rivalnya asal Ethiopia Kenenisa Bekele, mengingat hanya keduanya yang bisa melahap jarak 42,2 km dengan catatan waktu di bawah dua jam dua menit.
“Saya sepenuhnya menghormati keputusan panpel demi mengingat menjaga kesehatan dunia selalu jadi prioritas utama semua pihak,” demikian cuit Kipchoge lewat akun Twitter pribadinya, @EliudKipchoge.
“Kepada ribuan pelari yang sudah sama-sama menghabiskan berbulan-bulan untuk mencapai London Marathon, saya berpesan: Berbanggalah atas kerja keras kalian dalam perjalanan ini, tetap tersenyum dan sampai bertemu di garis finis berikutnya,” ujar juara tahun lalu itu menambahkan.
Ajang London Marathon juga awalnya dipakai sebagai fase kualifikasi bagi atlet Britania Raya yang akan diberangkatkan ke Olimpiade Tokyo 2020.
Federasi atletik Britania Raya menyatakan akan menyelenggarakan ajang uji coba marathon terpisah untuk kualifikasi tersebut di lokasi yang tidak jauh dan jumlah peserta terbatas sekira 25 s.d. 27 April.
London Marathon menyusul Boston Marathon,
sebagai salah satu dari enam ajang marathon bergengsi dunia, yang sudah lebih dulu
mengumumkan pengunduran jadwal dari 20 April ke pertengahan September.