DBasia.news – Wabah corona yang masih belum reda di ratusan negara di dunia membuat IOC (International Olympic Committee) akhirnya memutuskan Olimpiade Tokyo 2020 diundur dari jadwal awal, 24 Juli – 9 Agustus 2020.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto, mengungkapkan persiapan timnya terkait penundaan Olimpiade 2020. Budi menyebut PBSI siap mengatur ulang strategi untuk tampil pada ajang tersebut.
Penundaa tersebut disebabkan oleh ancaman virus corona yang semakin mengganas. Hingga tulisan ini dibuat, sudah ada sekitar 470.000 jiwa yang terjangkit virus tersebut dan 21.000 di antaranya meninggal dunia.
Achmad Budiharto pun merasa setuju dengan penundaan ajang empat tahunan tersebut. Kini tinggal tugas PBSI untuk mengatur kembali strategi agar bisa memenangi medali Olimpiade.
“Keputusan ini dibuat tentunya dengan mempertimbangkan banyak hal, dan tidak dimungkiri harus ada banyak penyesuaian juga dari pemain. Harus ada adjustment dengan kondisi perubahan jadwal turnamen, program latihan, dan sebagainya,” ujar Budi.
“Kami harus melihat dulu perkembangannya, termasuk jika ada perubahan ketentuan dari BWF terkait kualifikasi olimpiade dan pembekuan rangking. Secara prinsip, PBSI akan mengirim pemain yang berpeluang besar mendapat medali.”
“Kami tidak tahu keputusan BWF seperti apa nantinya, apakah akan ada hitungan baru lagi. Kami akan sesuaikan, sekarang kami belum bisa berkata bisa ada perubahan atau tidak,” lanjutnya.