DBasia.news – Otot yang robek bahkan tidak menghentikan petenis peringkat 1 dunia, Novak Djokovic memenangkan gelar Australian Open untuk kali kesembilan pada musim 2021.
Bintang tenis Serbia mengkonfirmasi bahwa untuk kali pertama setelah memenangkan gelar Australian Open musim ini, ia merobek otot perutnya ketika melakoni babak ketiga melawan Taylor Fritz. Berkat kegigihannya, ia pun diganjar gelar Grand Slam ke-18 dalam kariernya.
“Saya cukup khawatir. Tampak tidak realistis bahwa saya bisa bertanding. Saya tidak tahu sampai 2 jam sebelum laga babak keempat. Itu ketika saya melangkah ke lapangan dan bermain untuk kali pertama sejak babak ketiga,” ungkap Djokovic.
“Rasa sakitnya berada di level yang masih bisa saya tahan. Saya hanya menerima fakta bahwa saya akan bermain dengan rasa sakit.”
Sudah cukup sulit untuk memenangkan gelar Grand Slam tanpa cedera. Tetapi petenis peringkat 1 dunia mengalahkan dua mantan petenis peringkat 3 dunia – Milos Raonic dan Alexander Zverev – mengandaskan mimpi Aslan Karatsev, lalu menumbangkan salah satu petenis terpanas saat ini, Daniil Medvedev yang mengantongi 20 kemenangan secara beruntun, di final.
Hanya beberapa hari yang lalu setelah ototnya robek ketika melakoni laga lima set melawan Fritz, petenis berkebangsaan Serbia tidak yakin apakah ia akan turun ke lapangan dan melakoni babak keempat.
“Apakah saya menyadari fakta bahwa saya mungkin akan mengalami kerusakan yang lebih parah pada cedera ini? Ya, saya menyadarinya,” ungkap Djokovic.
“Jika ada turnamen apa pun, itu adalah turnamen ini dan di Grand Slam mana pun saya akan mengambil resiko cedera atau kerusakan yang lebih buruk demi mencoba memberi diri saya sendiri peluang untuk melangkah jauh di turnamen.”
“Tentu saya tidak melakukannya seorang diri. Tim medis, fisio saya, mereka telah melakukan pekerjaan yang luar biasa. Dengan berkat Tuhan, saya bisa mencapai hal yang ingin saya capai dan saya sangat bersyukur.”
Banyak pihak yang mengagumi gerakan juara Australian Open dalam tiga musim terakhir. Ia meliukkan badannya dengan cara yang tidak terpikirkan di lapangan, membuat tubuhnya seperti mainan manusia yang fleksibel. Dalam kondisi normal, bergerak seperti itu membuat banyak pihak tercengang, lupakan melakukannya ketika sang petenis mengalami cedera perut.
“Saya tahu ada banyak spekulasi, orang-orang bertanya-tanya apakah saya cedera, bagaimana saya pulih begitu cepat, mustahil melakukan hal itu. Saya mengerti. Setiap orang berhak menyampaikan opini masing-masing,” jelas Djokovic.
“Hal yang kami lakukan dalam sembilan, sepuluh hari terakhir, anda mungkin akan mendapatkan kesempatan melihatnya secara detail, mungkin akhir musim ini ketika dokumentari yang kami buat dirilis. Saya telah merekam banyak hal yang telah saya lakukan di sini, tetapi juga enam bulan sebelumnya.”