DBasia.news – Komite Olimpiade Indonesia (NOC) mengambil langkah maju untuk menghadapi ANOC World Beach Game(AWBG). Mereka sampai melakukan pesta olahraga dua tahunan ini kepada seluruh cabang olahraga yang sudah terdaftar.
Bertempat di Kantor NOC, Senayan, Senin (12/9), Ketua Umum NOC, Raja Sapta Oktohari memaparkan mengenai AWBG kepada seluruh delegasi cabang olahraga. Hal ini dilakukan sebagai langkah persiapan bagi para cabang olahraga yang akan bertanding nanti.
“Hari ini kami baru saja selesai melangsungkan rapat kordinasi kepada 14 cabang olahraga yang akan menjadi peserta AWBG di Bali tanggal 5-12 Agustus,” tutur Raja Sapta Okta.
“Melalui rapat ini kita sampaikan juga dalam dua minggu ke depan, pada tanggal 24-26 September akan ada techical delegate meeting yang dihadiri dari federasi internasional dan tentu dari federasi nasional yang terlibat,” lanjutnya.
Raja Sapta Okta menambahkan AWBG kali ini memiliki peran penting bagi Indonesia. Sebab Indonesia dapat meneruskan legacy yang sempat ditorehkannya dulu.
“Menariknya world beach games itu inisiatif pertamanya lahir dari Indonesia. Pada tahun 2008 kita menjadi tuan rumah Asian Beach Games, setelah itu ditingkatkan jadi world beach games di Qatar,” kata Raja Sapta Okta.
“Sekarang kita menjemput kembali legacy dari Indonesia di Asia Beach Games lalu. Ini menjadi momentum Indonesia agar bisa mendekat ke ajang dunia dan akan dilanjutkan dengan general assembly yang dihadiri 205 negara dan semua pimpinan olahraga dunia, termasuk pimpinan federasi internasional yang hadir,” tambahnya.
Menurut pria yang akrab disapa Okto itu, event inii mampu membuat Indonesia memiliki nilai tawar yang tinggi. Indonesia tidak lagi dianggap sebagai negara follower, tetapi sudah bisa menjadi tuan rumah multievent kelas dunia.
Saat disinggung mengenai poin yang disorot saat sosialisasi ini, Raja Sapta Okto mengakatakan pertemuan ini ingin memberitahu bahwa tiap cabang olahraga menjadi pelaku utama AWBG. Dengan kata lain, mereka harus aktif dalam berkordinasi dengan federasi internasional.
“Tadi saya sampaikan bahwa, NOC atau komite organisasi yang dibentuk hanya bersifat sebagai fasilitator. Pelaku utamanya adalah cabang olahraga sendiri yang akan berkordinasi dengan federasi internasional,” jelas Raja Sapta Okta.
“Nanti di rapat tecnical delegate nanti dengan semua pertimbangan, baik pertimbangan pelaksanaan mau pun pemenangan, harus diperkuat cabor-cabor peserta,” pungkasnya.