DBasia.news – Nasser Al-Attiyah yakin Toyota Gazoo Racing akan menambah dukungannya di ajang Reli Dakar usai menjuarai musim 2019.
Pereli Qatar tersebut merengkuh gelar ketiganya di Dakar dengan Toyota Hilux pada Kamis (17/1) dengan keunggulan jarak 46 menit dari rival terdekatnya, Nani Roma.
Sebelumnya, Al-Attiyah menjadi kampiun musim 2011 dan 2015, masing-masing saat membela Volkswagen dan X-raid.
Toyota menggunakan bendera Gazoo Racing, sama seperti di World Rally Championship dan World Endurance Championship, meski belum bisa dikatakan seratus persen tim pabrikan.
Namun Al-Attiyah percaya bahwa tim asal Afrika Selatan itu -juga menaungi Giniel de Villiers dan Bernhard ten Brinke tahun ini- akan mendapat dukungan lebih dari induk perusahaannya berbekal kemenangannya.
“Ini menjadi impian saya untuk menang [Dakar] ketiga kalinya,” ucap salah satu atlet menembak di Asian Games 2018 tersebut. “Kami juga memberi kemenangan bagi Toyota untuk pertama kalinya dalam sejarah. Saya yakin Toyota Jepang bangga akan hal ini.
“Bersama Toyota, kini kami menempatkan Toyota di posisi pertama. Saya yakin kami akan tampil kuat untuk tiga, empat tahun mendatang.
“Tim sedikit kekurangan dana, kami bukanlah [tim] pabrikan, kami tim privat dengan sedikit dukungan dari Gazoo Racing. Tapi saya yakin Toyota akan hadir dengan tim resmi di Dakar,” harapnya.
Toyota kembali mengukir prestasi di kancah balap internasional setelah memenangi Le Mans 24 Jam dan gelar pabrikan WRC dalam waktu 12 bulan terakhir.
Al-Attiyah tak pernah melepaskan pimpinan klasemen sejak Stage 3, mengingat pereli top lainnya seperti Stephane Peterhansel, Carlos Sainz, dan Sebastien Loeb berguguran. De Villiers sempat memimpin di Stage 2 sebelum menabrak batu hari berikutnya.
Team Principal Gazoo Racing SA, Glyn Hall -sempat berkata ingin memburu kemenangan setelah mundurnya skuat pabrikan Peugeot – memuji penampilan timnya.
“Balapan yang baik,” tutur Hall kepada Motorsport.com. “Toyota memimpin setiap stage dari awal, bagus untuk kami. Senang bisa menang meski tidak mudah.
“Kami yakin 100 persen bisa mengandalkan Nasser, tanpa masalah. Saat Anda mempunyai mobil tanpa masalah dan seorang pembalap yang sangat fokus memenangi reli dan tak peduli jika tak memenangi stage, maka kami memiliki situasi tepat.
“Kami melakukan pekerjaan sempurna karena kami memulainya dengan mobil ini [Hilux terbaru] di 2017 untuk mengalahkan Peugeot tahun lalu. Kami tepat waktu membangunnya. Mobil ini memiliki performa sangat baik meski memiliki sedikit masalah. Pengembangan ban tidak sesuai dengan sasis, meleset dari perkiraan awal.
“[Tahun ini] kami berkonsentrasi secara spesifik pada suspensi. Saat kami melakukan uji coba tes di Afrika Selatan, kami menyelaraskan suspensi dengan BFGoodrich [pemasok ban].
“Saat kami mengurangi penghambat udara sepanjang 1 milimeter, kami fokus untuk mengembalikan tenaga mesin yang hilang,” pungkas Hall.
Al-Attiyah juga merasa puas dengan peran BFGoodrich atas kesuksesannya. Ia mengklaim mampu memenangi Dakar 2018 dengan paket ban tahun ini.