DBasia.news – Perjalanan petenis Rafael Nadal untuk mendapatkan piala ATP Masters 1000 di tahun 2019 membutuhkan waktu lebih lama, jika dibandingkan tahun 2004 saat dia mendapatkan piala tur pertamanya.
Meski begitu, kemenangan yang diraih petenis Spanyol ini usai mengalahkan nomor satu dunia Novak Djokovic di babak final Italia Open 2019 tidak hanya menorehkan gelar juara, namun juga rekor gelar ke-34 di kelas ATP Masters 1000.
Dengan kemenangannya, Nadal semakin dekat dengan Djokovic dan Roger Federer dalam perebutan Big Titles, sebuah kombinasi gelar dari Grand Slam, Nitto ATP Finals dan Masters 1000.
Petenis berusia 32 tahun itu sekarang mengantongi 51 gelar, tertinggal dua dari Djokovic (53 gelar) dan tiga dari Federer (54 gelar), mengutip data atptour.com, Selasa.
Roland Garros, Grand Slam kedua tahun ini, pelaksanaannya hanya kurang dari satu minggu, sementara itu Nadal pun telah bersiap untuk pemanasan menghadapi Federer dan Djokovic.
Nadal tentu punya kesempatan untuk mempertipis selisih gelar dengan keduanya melalui Roland Garros.
Lima pemain (tidak termasuk Nadal) telah memenangkan setidaknya 10 Big Titles secara keseluruhan sejak tahun 1990, sedangkan Nadal telah sendiri sudah mengangkat piala Roland Garros sebanyak 11 kali.
Nadal kini telah memenangkan setidaknya satu Big Titles dalam 15 tahun terakhir, dan dengan lima kemenangannya di Foro Italico pekan lalu dibandingkan dengan dua kemenangan milik Federer, Nadal hampir melampaui rekor petenis Swiss itu untuk sebagian besar kemenangan di tingkat Masters 1000.
Federer memimpin Nadal 378-377 saat memasuki Roland Garros.
Langkah Nadal juga bergerak mendekati Djokovic untuk tingkat rekor Big Titles.
Kedua rival ini secara total sudah bermain di 178 Grand Slam, Nitto ATP Finals, dan turnamen Masters 1000.
Angka kemenangan Djokovic adalah per 3,4 turnamen di tingkat tersebut, sementara Nadal perkiraannya ialah satu kemenangan per 3,5 turnamen.
Kedua pemain jauh di depan Federer dalam kategori itu, karena perhitungan kemenangan pemain berusia 37 tahun ialah satu piala per 4.2 turnamen.
“Apa yang paling berarti bagi saya adalah piala ini. Roma adalah salah satu turnamen terpenting tahun ini, bagian dari sejarah olahraga kita. Untuk bisa menang di sini lagi menjadi hal utama,” tutur Nadal.