Motor Aprilia Masih Jauh Untiuk Jadi Juara Dunia

DBasia.news – Hasil buruk secara beruntun didapat Aleix Espargaro hingga membutanya sadar. Pembalap asal Spanyol itu mengaku motor Aprilia masih terlalu jauh levelnya dibandingkan motor pembalap lainnya.

Espargaro harus menerima pukulan telak di penghujung musim 2022 ini. Pembalap berumur 33 tahun itu gagal menjaga konsistensinya di empat balapan terakhir.

Tercatat sejak merebut podium ketiga di MotoGP Aragon, Espargaro mengalami penurunan performa. Tengok saja hasil yang diraihnya, Espargaro hanya mampu finish di posisi ke-16 pada MotoGP Jelang, posisi ke-11 di MotoGP Thailand, posisi ke-9 di MotoGP Australia, dan posisi ke-10 di MotoGP Malaysia.

Akibat hasil ini, Espargaro terlepar dari persaingan perebutan gelar juara musim ini. Rekan satu tim Maverick Vinales ini tidak dapat lagi mengejar perolehan poin Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo.

Kegagalan ini membuat Espargaro sadar akan kemampuan motornya. Espargaro mengaku motor Aprilia RS-GP belum selevel dibandingkan motor Ducati dan Yamaha.

“Sangat lucu. Tiga atau empat bulan lalu, semua orang mengatakan Aprilia adalah peluru silver yang baru. Saya tahu motor ini, saya juga tahu motor ini bagus. Kita mampu berkembang pesat. Namun belum bisa berada di level motor terbaik,” ujar Espargaro, dikutip dari speedweek.com.

“Dan ini tidak akan pernah terjadi. Tim lainnya hanya membuat banyak kesalahan di awal musim ini,” tambahnya.

Terkait hal ini, Espargaro turut menyoroti performa salah satu kompetitornya, Ducati. Menurut Epargaro, tim yang bermarkas di Borgo Panigale, Italia ini mampu berkembang dengan pesat. Terbukti Ducati berhasil menciptakan motor kompetitif yang dapat membawa para pembalapnya meraih hasil positif.

Sebut saja satu diantaranya ketika Enea Bastianini meraih kemenangan di MotoGP Qatar. Kemudian saat Johann Zarco meraih podium kedua di MotoGP Portugal. Lalu ketika Jorge Martin meraih podium kedua di MotoGP Catalunya. Terakhir saat Ducati mampu mengantarkan Francesco Bagnaia meraih posisi puncak di klasemen sementara musim ini. “Hasil dari Ducati, seperti saya benci untuk katakan, sangat luar biasa. Tidak peduli siapa yang mengendarainya, tetapi semua orang bisa finish di posisi enam besar. Ini membuat kami frustasi,” pungkas Espargaro.