DBasia.news – Secara matematis Marc Marquez bisa mengunci gelar pada lomba putaran 15 di Thailand, 6 Oktober, atau paling lambat putaran 16 di Jepang, 20 Oktober.
Marquez memang kalah berduel pada dua lomba terakhir di Red Bull Ring (dari Andrea Dovizioso) dan Silverstone (dari Alex Rins). Namun tidak bisa dimungkiri, ia sangat konsisten.
Saat menyentuh garis finis (hanya di Austin, ia kecelaakan), Marquez pasti bisa pertama atau kedua. Sebaliknya, semua lawan seperti Dovizioso inkonsistensi dan kerap tidak dinaungi keberuntungan. Oleh karena itulah, menuju lomba di Misano, 15 September, Marquez sudah unggul 78 poin atas Dovizioso.
Masalahnya jika melihat jalannya sesi tes di Misano, sepertinya MotoGP 2020, bakal kembali didominasi Marquez. Adalah fakta Direktur Teknik Honda Racing Corporation (HRC), Takeo Yokohama telah menegaskan rekan setim Marquez, Jorge Lorenzo tidak akan terlalu terlibat dalam pengembangan motor RC213V 2020.
“Marquez merupakan prioritas pengembangan motor kami,” Yokohama menuturkan. Pernyataan Yokohama terdengar menyakitkan buat Lorenzo. Tapi realitanya, Marquez, juara dunia MotoGP enam kali (gelar 2019 tinggal menunggu waktu) kurun waktu tujuh musim terakhir, layak jadi kiblat pengembangan motor Honda.
Marquez pun sudah memberikan bocoran mengenai motor RC213V musim 2020. “Apa target kami terkait motor baru? Membuatnya jadi lebih cepat dan mudah dikendarai.”
MotoGP 2020 memang belum dimulai. Tapi melihat para pesaing seperti Ducati atau Yamaha masih meraba-raba arah pengembangan motor musim depan, Honda sudah pasti: ikuti masukan Marquez dan RC213V bakal kembali kompetitif, walau Lorenzo kesulitan.