DBasia.news – Pembalap Tim Reale Avintia Ducati, Johann Zarco, mengakui tak bisa menghindari perseturuan dengan Valentino Rossi usai mentas di MotoGP Austria 2020. Kecelakaan besar yang nyaris mengancam nyawa Rossi benar-benar membuat VR46 naik pitam.
Rossi sempat mengomentari gaya membalap Zarco yang ceroboh pada MotoGP Austria. Bahkan, rider asal Italia itu menekan race direction agar memberi hukuman kepada Zarco.
Pada akhirnya, Zarco mendapat penalti start dari pit lane pada MotoGP Styria. Situasi itu sempat membuat Zaroc kesal dan menuding Rossi bermain politik.
Namun, secara pribadi, Zarco tak menaruh dendam kepada Rossi. Zarco percaya, komentar yang dikeluarkan The Doctor itu untuk kebaikan bersama.
“Saat bicara dengan Franco Morbidelli, situasinya oke-oke saja, karena kami punya hubungan yang sangat baik. Saat bicara dengan Rossi, saya pikir situasinya bakal lebih baik, ternyata tidak. Tapi ini bukan berarti Rossi orang jahat, melainkan selalu selangkah lebih maju dari yang lain. Ini berkat pengalamannya,” tutur Zarco dikutip dari Corsedimoto.
Apapun komentar yang dikeluarkan Rossi, Zarco tak pernah menaruh ke hati. The Doctor tetap idola Zarco yang membuatnya memilih karier sebagai pembalap MotoGP.
“Rossi tak hanya hebat di atas motor. Dia hebat dalam semua hal. Saya masih penggemarnya. Jika tak mengendarai motor, pasti Rossi tetap hebat dalam kehidupan secara luas. Dia sosok yang menarik, dan itulah yang saya pelajari darinya, selalu tersenyum. Saya masih merasa Rossi orang yang baik,” ujar Zarco.
-
Meski Sudah Dapat Gelar Pembalap Satelit Terbaik, Zarco Masih Mau Trofi Juara
-
Johann Zarco Turing dari Perancis ke Aragon Pakai Motor Klasik Ducati 900 SS Darmah
-
Johann Zarco Bermimpi Bisa Rebut Gelar Bersama Ducati
-
Zarco Sedih Bikin Dovizioso Jatuh di MotoGP Catalunya
-
Zarco Coba Petik Hal Positif dari Balapan Buruk di GP San Marino