DBasia.news – Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengaku tak menyesal telah mengakomodasi Valentino Rossi di kejuaraan MotoGP 2021 yang merupakan tahun terakhirnya di kelas utama.
Pada MotoGP 2021, Valentino Rossi memutuskan untuk tetap melanjutkan kariernya di ajang balap motor kelas utama walau kehilangan kursinya di Monster Energy Yamaha. Sebab, tim pabrikan Yamaha itu memilih mempromosikan Fabio Quartararo sebagai rekan setim baru Maverick Vinales.
Tidak dapat disangkal bahwa musim terakhir rider berjuluk The Doctor itu di MotoGP jauh dari kata memuaskan. Namun semua orang tak kaget sebab ia sudah berada jauh dari persaingan titel juara dalam beberapa musim terakhir.
Tanda-tanda kemunduran juara dunia MotoGP tujuh kali itu sudah dimulai pada musim 2018, dimana dirinya tidak mampu mencetak satu pun kemenangan. Walau finis di peringkat ketiga klasemen pebalap, selisih poin Rossi dengan juara dunia saat itu, Marc Marquez, sangatlah jauh (123 poin).
Musim berikutnya, rider asal Italia itu makin terseok. Ia mengakhiri kejuaraan di peringkat ketujuh dalam klasemen pebalap. MotoGP 2020 pun kian menegaskan bahwa Valentino Rossi sudah kehilangan tajinya karena hanya mampu menutup kejuaraan di peringkat ke-15.
Tetapi kekhawatiran teknis Yamaha serta ketidakhadiran Valentino Rossi dalam beberapa perlombaan akibat terjangkit virus Covid-19 seolah meninggalkan permasalahan yang belum tuntas. Hanya saja hal tesebut sulit untuk ditafsirkan.
Mengetahui dirinya telah digantikan oleh pebalap yang jauh lebih muda, Fabio Quartararo, di tim pabrikan untuk musim 2021, Rossi lantas melakukan refleksi diri dan akhirnya memilih untuk tetap tampil di MotoGP.
Ia kemudian dipindahkan ke tim satelit, Petronas SRT, untuk mengisi slot yang ditinggalkan Quartararo dengan jaminan bahwa pebalap berusia 42 tahun itu akan tetap mendapat dukungan penuh dari pabrikan.
Namun sepanjang kejuaraan MotoGP 2021, Rossi kerap kesulitan untuk menjinakkan motor YZR-M1. Tak jarang ia gagal finis karena mengalami crash saat balapan.
Meski musim 2021 menjadi tahun pamungkas yang gagal baginya, bos Yamaha, Lin Jarvis menilai keputusan Rossi untuk terus membalap setelah musim 2020 tidak salah.
“Valentino (Rossi) ingin memulai musim ini dengan energi dan usaha untuk mencoba lagi. Tahun lalu ada (pandemi) Covid-19, kami baru mulai pada Juli dan hanya 14 balapan, tanpa penonton. Ada banyak hal (di luar dugaan) yang terjadi,” ujar Jarvis dikutip dari Motorsport.com.
“Jadi Valentino sangat ingin mencoba melakukan satu musim penuh dan melihat apakah dia masih bisa kompetitif. Tetapi pada tahap pertama musim itu jelas, level persaingan makin tinggi. Semua pebalap muda makin cepat. Fabio sangat cepat, Maverick telah memenangi balapan pertama. Karenanya tidak mudah baginya sejak awal,” ia menjelaskan.
“Saya yakin dia akan jadi orang pertama yang mengakui bahwa itu (2021) musim yang mengecewakan dalam hal raihan poin dan hasil. Tetapi saya pikir bisa dibenarkan dan jika kami mengulang waktu, keputusannya tetap sama. Sebab dia perlu tampil satu musim lagi untuk menutup karier dengan baik,” tukasnya.