DBasia.news – Paula Badosa merasa seperti dibuang ketika menjalani karantina dan dibiarkan terkatung-katung oleh pihak penyelenggara usai dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 jelang Australian Open.
Petenis peringkat 67 dunia menjadi petenis pertama yang terinfeksi COVID-19 ketika menjalani karantina di Melbourne. Dengan peraturan yang ditetapkan pihak pemerintah Australia, para petenis yang tiba di negara tersebut harus menjalani karantina selama 14 hari sebelum mereka melakoni turnamen profesional apa pun. Petenis berkebangsaan Spanyol sebelumnya menyatakan bahwa ia merasa tidak enak badan dengan menunjukkan gejala dari virus tersebut.
Berbicara kepada harian Spanyol, Marca, petenis peringkat 67 dunia mengkritik mereka yang bertanggung jawab dalam proses karantina dengan mengatakan bahwa ia masih menunggu peralatan latihan kebugaran yang akan digunakannya. Tennis Australia sebelumnya telah menyatakan bahwa mereka akan menyediakan peralatan kebugaran bagi mereka yang menjalani karantina ketat.
“Saya merasa dibuang, karena saya tidak memiliki peralatan kebugaran yang saya minta beberapa hari lalu. Saya tidak diberi tahu tipe virus apa yang saya alami, saya tidak mendapatkan informasi dari turnamen,” ungkap Badosa.
Petenis berkebangsaan Spanyol menyatakan bahwa ketidakpastian tentang jenis virus mana yang menyerang membuatnya tidak yakin kapan ia bisa meninggalkan kamarnya lagi. Dengan peraturan dan kondisi yang ia alami, diberitakan bahwa ia akan tetap dikarantina sampai 5 Februari jika ia diserang virus Inggris yang lebih menular. Jika tidak dan ia mendapatkan hasil tes negatif, ia bisa keluar dari karantina pada 31 Januari. Sementara Australian Open akan dimulai pada 8 Februari.
Petenis berusia 23 tahun mengungkapkan bahwa kini ia mengalami serangan panik dan klaustrofobia yang ia deskripsikan sebagai pengalaman terburuk dalam kariernya. Ia tinggal di kamar yang sama dengan pelatihnya, Javier Marti.
“Ini salah satu pengalaman terburuk dalam karier saya,” aku Badosa. “Kondisinya sangat disayangkan, saya tidak menduganya.”
“Hal nomor satu yang orang-orang rekomendasikan ketika anda mendapati virus tersebut adalah membuka jendela agar udara segar masuk, tetapi saya tidak memiliki jendela dan luasnya hanya 15 meter persegi.”
“Saya telah kehilangan banyak level kebugaran saya, terutama kekuatan saya. Jika saya keluar pada 31 Januari, saya akan memiliki satu pekan untuk kembali bugar. Jika keluar pada 5 Februari, maka mustahil bagi saya untuk pulih tepat waktu (demi turnamen).”
Terlepas dari rasa amarah dan frustasi, tidak ada peluang bagi petenis berkebangsaan Spanyol untuk melewatkan Australian Open, kecuali jika ia benar-benar terpaksa. Selain nomor tunggal, ia akan turun di nomor ganda bersama Danka Kovinic.
“Saya telah berjuang di sepanjang karier saya demi melakoni Grand Slam dan hal terakhir yang akan saya lakukan adalah tidak melakoninya. Saya akan tetap berusaha, karena anda tidak pernah tahu,” tukas Badosa.
Badosa dinyatakan positif COVID-19 pada hari ketujuh dari masa karantinanya dan Tennis Australia sampai saat ini belum mengeluarkan pernyataan terkait keluhan petenis berkebangsaan Spanyol.