DBasia.news – Pebulu tangkis tunggal putra, Jonatan Christie, memberi catatan kepada panitia tentang penyelenggaraan Kejuaraan Asia 2022. Jonatan tidak benar-benar puas walau perjalanannya menuju tangga juara masih lancar. Pada pertandingan babak kedua di Muntinlupa Sports Complex, Manila, Filipina, Kamis (28/4/2022), Jonatan dipaksa bermain hingga rubber game.
Bukan perkara mudah bagi Jojo untuk meraih keberhasilan tersebut. Pasalnya Daren sempat memberikan perlawanan sengit di gim kedua hingga memaksa Jojo bermain rubber gim. Namun akhirnya Jojo berhasil menghempaskan Daren dengan skor 21-14, 13-21, dan 21-19.
Sayangnya kemenangan ini tidak sepenuhnya membuat Jojo senang. Peraih emas Asian Games 2018 ini mengaku tidak dapat bertanding dengan maksimal karena terganggu dengan kondisi lapangan.
“Puji Tuhan hari ini masih diberikan kemenangan. Walau saya tidak senang dengan kondisi lapangan tiga yang sangat berangin. Ini membuat semua pemain kesulitan untuk bermain normal,” jelas Jojo dikutip dari website resmi PBSI.
“Kemarin saya main di lapangan satu saja sudah cukup berangin tapi di sini bolanya lebih tidak bisa dikontrol karena anginnya lebih kencang. Semoga besok dan seterusnya bisa diperbaiki oleh panitia,” sambungnya.
Di jadwalkan pada babak perempat final nanti, Jojo akan bertemu dengan wakil Singapura, Loh Kean Yew. Menghadapi pertandingan tersebut, Jojo akan fokus mencari strategi yang tepat demi meraih hasil maksimal.
“Untuk besok persiapannya pasti lebih bagaimana menerapkan strategi yang tepat. Bukan hanya dengan lawan tetapi dengan kondisi lapangan,” sahut Jojo.
Sayangnya keberhasilan yang diraih Jojo tidak menular ke sektor ganda campuran dan ganda putra. Wakil tanah air dari kedua sektor itu terpaksa harus pulang lebih awal di babak 16 besar ini.
Adnan Maulana/Mychlle Crhystine Bandoso yang bermain di sektor ganda campuran berhasil dihentikan oleh wakil asal Cina, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong dengan skor 11-21 dan 13-21. Sedangkan wakil ganda putra, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan ditaklukan oleh pasangan Cina, Rem Xiang Yu/Tan Qiang dengan skor 9-21 dan 15-21.
Hendra mengatakan kekalahan yang didapatnya kali ini tidak terlepas dari kondisi lapangan. Dalam pertandingan tersebut, Hendra masih berusaha beradaptasi dengan keadaan lapangan yang berangin.
“Kami tadi masih mencari-cari hawa dan adaptasi dengan kondisi lapangan yang cukup berangin. Tidak bermain di babak pertama cukup berpengaruh buat kami, sementara lawan sepertinya sudah mengerti kondisi lapangan,” tutur Hendra.
“Tadi di awal kami bola depannya kalah. Kami juga tidak terlalu siap dengan defense balik serang mereka,” tutup Hendra.