DBASIA Network

Memikul Berat Beban di Pundak, Dani Pedrosa Sanjung Valentino Rossi

DBasia.news – Pembalap penguji KTM, Dani Pedorsa, akhirnya sadar betat berat beban di pundak Valentino Rossi. Bersaing dengan para rider yang jauh lebih muda ternyata menguras tenaga dan mental.

Pedrosa menjalani comeback di MotoGP lewat jalur wildcard akhir pekan lalu. Rider asal Spanyol itu mengakui sangat sulit bersaing dengan kecepatan yang sama dengan Fabio Quartararo, Joan Mir, Jack Miller, atau Jorge Martin.

Selama beberapa tahun terakhir, Rossi boleh dibilang bertarung dengan para monster yang haus kemenangan tersebut. Mengetahui hal itu, Pedrosa angkat topi untuk The Doctor.

“Saat Anda balapan, orang akan bilang bahwa situasi bakal berubah ketika usia bertambah. Anda tak percaya dengan anggapan itu, tapi saat mencobanya sendiri barulah sadar kalau memang benar adanya,” ujar Pedrosa dikutip dari Crash.

“Saya belum setua Rossi, karena masih berumur 35 tahun. Rossi jelas lebih tua dari saya, tetapi kini saya paham betapa sulitnya membalap lawan rider yang lebih muda,” imbuhnya.

Rossi sebetulnya masih memiliki ambisi memenangi gelar juara dunia ke-10. Akan tetapi, usia yang semakin menua membuat The Doctor mengambil keputusan pensiun pada akhir MotoGP 2021.

26. Goran Dragic Minta Maaf Usai Lecehkan Toronto Raptors

Pebasket asal Slovenia yaitu Goran Dragic meminta maaf atas perkataannya yang merendahkan Toronto Raptors. Ia tidak bermaksud demikian sehingga menimbulkan kesalahpahaman yang besar.

Dalam sebuah wawancara bersama salah satu stasiun televisi di Slovenia, Goran Dragic mengaku bahwa dirinya kurang suka dilepas menuju Toronto Raptors.

Ia memiliki ekspetasi yang lebih besar daripada membela tim asal Kanada itu. Setelah komentar negatifnya itu viral, banyak kecaman datang menghujani Dragic. Ia lantas sadar ada yang salah dengan kata-katanya. Sontak Dragic memberi klarifikasi dan permintaan maafnya kepada publik.

“Saya meminta maaf kepada fans Toronto, saya tidak bermaksud mengucapkan kata-kata itu. Saya tahu fans Toronto begitu mencintai tim mereka, Raptors adalah salah satu organisasi terbaik yang ada di NBA. Mereka bahkan sudah pernah meraih gelar juara, sementara saya belum sama sekali. Jadi kata-kata yang saya ucapkan, saya akui itu tidak pantas dan selayaknya,” ucap Dragic saat diwawancara oleh media setempat.

Nama Dragic sendiri memang jadi bagian dari sign and trade Kyle Lowry. Miami Heat terpaksa melepas Dragic dan Precious Achiuwa kepada Raptors untuk ditukar dengan jasa Lowry.

Menjadi pemain yang ditukar tentu bukan sesuatu yang menyenangkan. Mungkin itu pula yang dirasakan oleh Dragic ketika mendengar berita. Apapun yang terjadi, Dragic sudah meminta maaf dan bertekad tampil optimal bersama Raptors musim depan.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?