DBasia.news – Maverick Vinales sama sekali tidak puas dengan hasil yang ia dapat di MotoGP 2020. Vinales menyebut MotoGP 2020 sebagai musim terburuknya.
Vinales sempat digadang-gadang sebagai salah satu kandidat juara dunia di MotoGP 2020. Absennya Marc Marquez pun disebut-sebut membuka peluang Vinales untuk merebut gelar juara.
Vinales memulai MotoGP 2020 dengan baik. Pebalap Monster Energy Yamaha itu selalu naik podium dengan finis runner-up di dua balapan pertama di MotoGP Spanyol dan Andalusia.
Namun, Vinales kemudian justru kesulitan. Pebalap asal Spanyol itu hanya satu kali naik podium di sisa musim, yakni saat jadi juara di MotoGP Emilia Romagna.
Maverick Vinales kemudian malah lebih sering finis di luar lima besar. Dia juga sempat satu kali gagal finis di MotoGP Styria.
Atas performa yang naik turun itu, Vinales mengkritik motor M1. Pebalap berusia 25 tahun itu sempat menyatakan kalau bakal mustahil mengincar kemenangan dengan motor saat ini.
Pada balapan terakhir di MotoGP Pprtugal, Vinales hanya finis di urutan ke-11. Dia akhirnya menutup musim di peringkat keenam klasemen akhir pebalap MotoGP 2020 dengan 132 poin. Vinales pun menyebut MotoGP 2020 seperti bencana untuknya.
“Ini adalah kejuaraan kecil dan kejuaraan kecil yang saya menangi,” ujar Vinales soal pebalap pabrikan Yamaha dengan posisi terbaik di klasemen MotoGP.
“(Saya mencoba menjaga) sesuatu yang positif di dalam diri saya sendiri, tapi jelas ini adalah musim bencana, musim terburuk dalam karier saya.”
“Jadi sulit untuk memercayainya. Bagaimanapun sekarang waktunya pulang, tetap tenang, dan yang lainnya yang harusnya khawatir soal ini,” kata Maverick Vinales seperti dilansir Motorsport.