Massimo Meregalli Enggan Mau Menyerah Meski Kemungkinan Juara Fabio Quartararo di MotoGP 2022 Sangat Kecil

DBasia.news – Massimo Meregalli selaku manajer Yamaha tidak ingin menyerah jelang MotoGP Valencia 2022. Hal itu menyusul peluang yang sangat kecil untuk pembalapnya, Fabio Quartararo untuk raih gelar juara pada musim ini.

Fabio Quartararo dan pembalap lainnya akan kembali mengaspal di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia pada Minggu (6/11/2022) pukul 20.00 WIB. Seri MotoGP Valencia 2022 menjadi balapan penutup sekaligus penentu gelar juara musim ini.

Akan tetapi, sang bintang Monster Energy Yamaha yakni Fabio Quartararo punya peluang yang sangat kecil untuk bisa mempertahankan takhta tertingginya. Pasalnya, saat ini juara MotoGP 2021 itu tertinggal 23 poin dari Pecco -sapaan Francesco Bagnaia.

Pecco duduk di puncak klasemen dengan 258 poin. Alhasil, Quartararo wajib menang dan jagoan Ducati Lenovo itu tak boleh finis lebih baik dari posisi 15 agar dia bisa menjaga titelnya musim ini.

Oleh karena itu, Massimo Meregalli pesimis pembalap asal Prancis itu mampu menjadi juara di MotoGP 2022. Namun, dia menegaskan bahwa tim pabrikan Iwata tak akan menyerah sampai mengantarkan rider andalan mereka itu melewati garis finis di Valencia.

“Kami tahu mengamankan gelar akan sulit. Satu-satunya cara adalah Fabio menang dan rival kami tidak mencetak poin,” kata Massimo Meregalli dilansir dari laman resmi Yamaha, Kamis (3/11/2022).

“Ini bukan tugas yang mudah, tentu saja, tetapi kami tidak akan kehilangan harapan sampai bendera kotak-kotak keluar! Semangat juang kami tetap tinggi, dan kami akan memberikan yang terbaik akhir pekan ini,” tambah Massimo Meregali.

Ya, meski berat, harapan masih terbuka bagi Fabio Quartararo untuk merengkuh gelar juara MotoGP dua musim berturut-turut. Terlebih, Pecco beberapa kali pernah terjatuh selama balapan musim ini.

Alhasil, jika dewi fortuna berpihak padanya, bisa saja bintang asal Italia itu mengalami insiden atau masalah di Valencia sehingga gagal mendapatkan poin. Namun setelah itu syaratnya juga tak mudah, yakni El Diablo harus bisa naik podium pertama untuk bisa menyalip Pecco di puncak klasemen dan menyabet gelar juara dunia MotoGP keduanya.