DBASIA Network

Marc Marquez Mulai Pertimbangkan Risiko

DBasia.news – Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, mulai mempertimbangkan risiko terutama saat berada jauh di belakang. Pelajaran ini didapat dari sulitnya persaingan MotoGP 2022.

Meski belum pernah naik podium, pilot Spanyol tersebut patut diacungi jempol karena mempertontonkan kinerja luar biasa. Dia bahkan dua kali menyalip pemuncak klasemen sementara, Fabio Quartararo.

Kendati demikian, Marquez tidak puas dengan kinerjanya. Salah satu contohnya, pada MotoGP Prancis, ia finis P6 tapi torehannya terpaut hingga 15 detik dari pemenang lomba, Enea Bastianini.

Dari balapan tersebut, The Baby Alien belajar untuk tak ambil risiko. Posisinya tidak berubah banyak meski mengebut dan memangkas selisih waktu.

“Ketika Anda sangat jauh dari mereka yang di depan, lebih mudah membuat keputusan karena Anda mengatakan, ‘Kenapa saya tidak mengambil risiko sedikit lagi jika saya akan terus sangat jauh?’, menyerang dan mendekat,” ia menjelaskan cara untuk mengelola balapan kepada DAZN.

“Semoga momen itu akan datang, tapi sekarang, mengambil risiko berarti finis 10 detik daripada 15 detik, tapi posisinya tetap sama.”

Salah satu alasannya untuk mengurangi perilaku nekat adalah kondisi bahunya. Marquez tidak mau cedera parah untuk kedua kalinya di tempat yang sama.

“Bahu baik-baik saja, seperti biasa. Pada pramusim, sedikit membaik dan sekarang stabil,” tuturnya.

“Saya terus mengelola kekuatan selama akhir pekan dan ketika ada yang menakutkan seperti Warm Up, yang paling menderita adalah lengan. Namun, dalam balapan, kami harus yakin.

“Dengan tekad, saya harus menahan semampunya sehingga bisa finis keenam, yang mana tidak kami inginkan, tapi itu yang harus dilakukan sekarang.”

Pembalap 29 tahun itu menegaskan loyalitasnya terhadap Honda. Ia tidak berpikir untuk pindah dan masih berhasrat memperjuangkan titel.

“10 tahun, delapan tahun menyenangkan dan dua tidak. Itu adalah skuad dalam hidup saya. Kenapa tidak berhenti di sini? Tergantung,” ia menambahkan.

“Saya masih punya motivasi untuk kembali bertarung demi titel, tapi dengan tim ini bukan yang lain. Mungkin dalam 3 atau 4 tahun, saya akan mengatakan apa yang kurang. Apakah pembalap atau tim.”

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?