DBasia.news – Pemilik Manual Tech, Ibnu Sambodo menceritakan timnya dipastikan tidak lagi mengikuti kelas Supersport 600 (SS600) ajang Asia Road Racing Championship (ARRC) 2019. Padahal di kelas ini, Manual Tech selalu konsisten bersaing pada baris depan.
Tahun 2017, Manual Tech bahkan mengantarkan Azlan Shah jadi juara umum. Sedangkan musim ini, pembalap Indonesia, H.Yudhistira bisa bersaing merebut juara umum sampai putaran terakhir.
“SS600 tahun depan jadi kelas dengan bata usia 25 tahun dan pembalap kurang dari lima tahun mengikuti SS600. Sederhananya, SS600 jadi kelas pemula. Oleh karena itulah kami memutusan tidak ikut,” kata Pade-sapaan akrab Ibnu Sambodo.
Lantaran regulasi baru SS600, maka Yudhis-sapaan akrab Yudhistira mau tak mau harus naik kelas ke Asia Superbike 1000 (ASB1000). Masalah pun muncul lantaran Manual Tech masih menunggu sponsor untuk bisa turun di ASB1000.
Oleh karena itulah, Pade dengan tangan terbuka merelakan bila Yudhis hengkang ke tim lain yang mengikuti ASB1000. Kebetulan saat ini, memang ada tim asal Malaysia yang tertarik terhadap Yudhis.
“Saya sedikit tenang. Karena Yudhis punya kesempatan berlomba di ASB1000 dengan tim lain. Saya sudah bertemu pemilik timnya dan saya tanyakan kemungkinan rekrut Yudhis. Dia bilang oke,” Pade menerangkan.
Lebih lanjut rangkaian fakta di atas membuat Manual Tech bakal sepenuhnya fokus ke kelas Asia Production 250 (AP250) pada ARRC 2019. Namun jika beberapa musim terakhir Manual Tech hanya menurunkan satu pembalap, di AP250 2019, mereka akan memiliki dua pembalap.
“Satu posisi sudah pasti milik AM Fadly. Rekan setimnya baru akan kami umumkan pada bulan Januari,” Pade menerangkan.