DBasia.news – Dari tujuh balapan yang sudah digelar pada MotoGP 2019, pembalap termuda musim ini, Fabio Quartararo sudah memetik 51 poin.
Kini ia sudah menempati posisi tujuh klasemen atau lebih baik ketimbang pembalap top MotoGP seperti Cal Crutchlow, Maverick Vinales, sampai Jorge Lorenzo.
Terbaru finis kedua lomba MotoGP Katalunya, Minggu (17/06), membuatnya merasakan podium pertama sejak naik kelas ke MotoGP pada tahun 2019. Tidak hanya itu, ia juga sudah dua kali meraih pole position.
Manajer tim Petronas Yamaha, Wilco Zeelenberg mengatakan alasan Quartararo mampu tampil apik di atas motor Yamaha YZR-M1 karena memiliki gaya balap yang smooth atau halus.
Menurutnya gaya balap smooth cocok dengan karakteristik motor Yamaha YZR-M1. “Dia mengerti betul bagaimana mendapatkan waktu putaran yang kompetitif dengan motor saat ini,” kata Zeelenberg yang pernah bekerja untuk Lorenzo saat masih memperkuat Yamaha.
“Dia sangat cepat, tapi ia bisa menciptakan sesuatu yang baru dan belajar dari situ. Ini yang membuatnya sangat spesial,” tambahnya.
Selain itu, Zeelenberg menilai fakta Yamaha merupakan motor pertama Quartararo di MotoGP juga jadi nilai plus buat sang pembalap. Berbeda dengan pembalap Yamaha lain seperti Franco Morbidelli dan Vinales yang sempat gabung Honda dan Suzuki.
“Quartararo tidak punya pengalaman mengendarai motor MotoGP selain Yamaha. Dia hanya menikmati motor ini dan berusaha tampil cepat,” Zeelenberg menuturkan.*
Dia memiliki ruang untuk memikirkan hal-hal baru. Dia bisa menciptakan cara baru dan belajar dari itu.
Sebagai pembalap rookie sebutan pembalap pemula di MotoGP, gaya balapnya masih berubah-ubah belum terpaku pada jenis gaya yang disukai seperti ‘Ini Honda’,’Ini Ducati’.
Quartararo memiliki kecepatan yang mumpuni untuk bersaing dengan jajaran pembalap papan atas seperti Valentino Rossi. Ia hanya menikmati binatang buas dan melaju dengan cepat. Dia hanya ingin menjadi rookie terbaik.