DBasia.news – Kejuaraan balap MotoGP banyak diwarnai strategi khusus yang diterapkan sejumlah pebalap. Tak jarang trik ini justru merugikan dan memunculkan amarah para pebalap yang dirugikan.
Seiring berjalannya kompetisi di ajang balap motor, banyak sekali pembalap yang tidak bisa dikontrol lagi. Dengan liar mereka menerapkan strategi atau manuver yang cukup berbahaya saat berkendara.
Contoh anyar adalah saat pembalap Pramac Racing Ducati, Johann Zarco, melakukan manuver berbahaya pada MotoGP Belanda 2021. Akibatnya lengan pembalap Suzuki, Alex Rins sempat tersangkut sayap motor Zarco.
Tidak hanya di MotoGP saja. Pada ajang Moto3 juga banyak pembalap yang kedapatan melakukan aksi membahayakan.Mereka rela melambatkan kecepatan hanya untuk mendapatkan slipstream. Hal ini tentunya sangat berbahaya karena jarak motor akan saling berdempetan.
Melihat hal ini, CEO Dorna, Carmelo Ezpeleta, jenuh dengan kelakuan para pembalap ini Ezpeleta akhirnya akan siapkan sanksi yang lebih tegas mengingat hukuman yang diberikan saat ini belum cukup membuat jera.
“Ada banyak manuver yang terjadi, seperti halnya sepak bola, contohnya saat memegang pakaian pemain lawan. Sejak balapan di Montmelo beberapa pembalap sudah diberi hukuman berat dan akan lebih berat lagi nantinya,” jelas Ezpeleta dikutip dari tuttomotoriweb.it.
Kendati demikian, keputusan ini sangat sulit untuk direalisasikan. Bahkan dapat dibilang seperti debat kusir karena ada beberapa steward yang tidak setuju dalam pemberian sanksi ini.
“Menjadi wasit sangatlah sulit. Semua wasit bisaelbuat kesalahan. Kita juga memiliki hubungan yang dekat dengan para pembalap dan sering banyak bertanya kepada mereka,” ucap Ezpeleta.
“Mereka juga ada yang tidak setuju dengan sanksi, jadi seseorang harus menekan limit mereka. Idealnya untuk beberapa sanksi yang sama harus diaplikaskan dengama adil ke semua orang, tetapi ini tidak mudah karena setiap permasalahan sangatlah berbeda,” sambungnya.