DBASIA Network

Luka Lama Valentino Rossi Kembali Dikorek

DBasia.news – Valentino Rossi belum bisa sepenuhnya tenang di masa pensiun. Pembalap berjuluk The Doctor itu kembali dihantui permasalahan lama.

Hal ini terjadi ketika salah satu jurnalis Spanyol, Ernest Rivera kembali mengungkit polemik yang terjadi antara Rossi dan Marc Marquez pada 2015. Polemik yang menjadi penyebab keretakan hubungan kedua pembalap tersebut.

Saat itu, Rossi dan Marquez terlibat persaingan kotor. Kedua pembalap tersebut berupaya saling menjatuhkan dengan cara melakukan manuver berbahaya. Puncaknya terjadi saat MotoGP Malaysia.

Ketika itu kesabaran Rossi sudah melebihi batas. Pembalap asal Italia itu akhirnya memutuskan untuk menendang motor Marquez karena berusaha menghalanginya untuk menyalip Jorge Lorenzo.

Akibat hal ini, The Doctor mendapatkan hukuman penalti memulai balapan dari posisi paling belakang di seri terakhir musim itu.

Menurut Rivera, Rossi pantas mendapatkan hukuman tersebut. Pasalnya Rossi telah terbukti melakukan tindakan paling tercela di ajang balap roda dua.

“Pada musim 2015, ada kontroversi ada tendangan atau tidak. Kita diberitahu apa yang dilihat dan saya katakan, Rossi pantas mendapat penalti karena berhenti berhenti berlari agar tidak diganggu. Marquez akhirnya kecelakaan, ditendang atau tidak, tapi itulah yang terjadi,” kata Ernest dikutip dari tuttomotoriweb.it.

Namun, pernyataan ini membuat Ernest dimusuhi fans Rossi. Mereka bahkan kerap kali balik menyerang, terlebih lagi saat Ernest berusaha membela Lorenzo saat Rossi menuduhnya bersekongkol dengan Marquez.

“Musuh terburuk saya adalah loyalis Rossi. Ketika seseorang menyerang saya, dia pasti berasal dari fans Rossi. Saya pikir ini terjadi karena saya membela Lorenzo yang memusuhi Rossi dan mendepaknya dari Yamaha,” kata Ernest.

“Saya mengatakan Lorenzo datang dan menempatkan kakinyadi kepala Rossi ternyata membuat fans Rossi kesal. Penghinaan loyalis Rossi hanya untuk ini dan seiring berjalannya waktu mereka akan sadar dengan kebenaran yang ada,” pungkasnya.

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?