DBasia.news – Adik tiri Valentino Rossi, Luca Marini, kesulitan dengan format baru kualifikasi Moto2 yang terdiri dari Q2-Q1 musim ini.
Disebut sebagai salah satu kandidat kuat juara dunia 2019, Marini justru terseok. Tak hanya terpaut 40 poin dari anak didik The Doctor lainnya, Lorenzo Baldassarri, raihan kualifikasinya juga tidak terlalu menggembirakan.
Walau berhasil grid keempat di Qatar, tetapi Marini lalu kerap terpental dari 10 besar. Bahkan pembalap Sky Racing Team VR46 itu baru saja memetik hasil terburuknya sejauh ini, yaitu start ke-19 di Le Mans.
Raihan tersebut jelas menambah daftar kualifikasinya, yang mana sebelumnya ia menduduki grid ke-13 (Argentina), ke-10 (Austin) serta ke-13 lagi (Jerez). Sedangkan balapan terbaiknya adalah finis keenam di Amerika.
“Jujur, tidak terlalu baik. Sulit, karena bagaimanapun [format baru] mengambil banyak menit dari waktu di lintasan,” keluh Maro – sapaan akrabnya – kepada Motorsport.com.
“Tidak seperti MotoGP, kami tidak ada FP4. Jadi, jika Anda langsung lolos ke Q2, Anda kembali ke trek tanpa harus berkendara selama tiga jam.
“Untuk berkonsentrasi demi [kualifikasi selama] 15 menit dan sebaik mungkin tidaklah mudah. Saya harus mengakui, bahwa saya tidak brilian dalam kualifikasi.”
Selain terhalang format baru kualifikasi Moto2, progress Marini juga terhambat operasi bahu yang dijalaninya saat libur musim dingin lalu. Pembalap muda Italia ini belum sepenuhnya fit.
“Saya membuat beberapa kemajuan setelah Austin. Itu balapan yang sangat sulit, seperti yang kami duga, karena itu trek yang paling sulit tahun ini,” tuturnya.
“Setelah balapan itu butuh satu minggu untuk pulih. Tetapi kemudian sebelum Jerez, saya berhasil berlatih dengan baik dan saya kira dalam kondisi 85%.
“Saya pikir bisa 100% dalam sebulan ini. Katakanlah jika semuanya berjalan sesuai rencana, tanpa hambatan, fisik saya siap di Mugello.”