DBasia.news – Chico Lorenzo yang merupakan ayah dari Jorge Lorenzo tak segan menilai bahwa tim Yamaha secara tidak langsung telah mempermalukan diri sendiri lantaran kalah dari tim Petronas SRT.
Tim Yamaha melalui dua pebalapnya, Maverick Vinales dan Valentino Rossi tampil jauh dari harapan. Vinales meraih tiga podium dengan satu kemenangan, sementara Rossi hanya sekali mencicipi podium.
Vinales dan Rossi kerapkali mengalami kesulitan akibat kinerja motor mereka yang dinilai belum cukup mumpuni dan mengalami masalah top speed dan grip ban belakang.
Ironisnya, tim satelit Yamaha yakni Petronas SRT bersama Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli menorehkan hasil yang mengejutkan. Kedua rider tim satelit itu berhasil melampaui torehan Maverick Vinales dan Valentino Rossi usai mengumpulkan delapan podium dengan enam kemenangan.
Performa yang jauh dari harapan yang ditampilkan oleh tim pabrikan Yamaha sepanjang 2020 kemarin turut menuai perhatian dari ayah Jorge Lorenzo, Chico Lorenzo untuk memberikan komentarnya.
Melalui channel Youtube-nya, Motogepeando, Chico Lorenzo mengaku kecewa dengan hasil yang diraih Yamaha di kelas utama MotoGP terutama dalam beberapa musim terakhir.
“Statistik-statistik yang dibukukan oleh tim Yamaha dalam beberapa musim terakhir mengecewakan ujar Chico Lorenzo sebagaimana dilansir dari laman Motosan.
“Di mana para pembalap mereka berkomentar lalu mereka keluar dan meminta maaf karena tidak memiliki motor yang kompetitif, itu sama sekali tidak berhasil,” tandasnya.
Lorenzo merasa heran terhadap anomali performa Yamaha semakin tidak bisa disembunyikan setelah dia melihat apa yang terjadi antara tim pabrikan dan satelit sepanjang MotoGP 2020.
“Musim ini tim pabrikan telah memenangkan satu balapan dan tim satelit merebut enam kemenangan dengan Fabio Quartararo dan Franco Morbidelli yang belum punya banyak pengalaman. Tidak mungkin tim satelit dengan sarana, pengalaman dan dukungan yang lebih sedikit dari Yamaha telah memenangkan lebih banyak dari tim pabrikan,” imbuh Chico Lorenzo.
“Dan pada tahun ini, Yamaha telah mempermalukan diri sendiri melalui tim pabrikan mereka, mereka membutuhkan darah baru, orang baru dengan ide dan keinginan untuk sukses,” tandasnya.