F1

Lewis Hamilton Dinilai Terlalu Melebih-Lebihkan Kecelakaan Di Monza

DBasia.news – Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko, menyebut Lewis Hamilton terlalu melebih-lebihkan fakta soal kecelakaan yang dialaminya di Monza beberapa waktu lalu.

Lewis Hamilton kini berada dalam bahaya usai dilabeli sebagai sosok yang hiperbolis (orang yang suka melebih-lebihkan fakta) oleh banyak penggemar. Fakta yang diungkapkannya setelah mengalami kecelakaan fatal dengan Max Verstappen di seri GP Italia beberapa waktu lalu tidak sesuai dengan pernyataannya.

Pada Minggu (12/9), pebalap Mercedes itu mengaku harus konsultasi dengan spesialis untuk dapat memastikan dirinya bisa tampil di balapan berikutnya. Namun ia justru terlihat sedang berpesta di acara Met Gala di New York hari Selasa (14/9). Hal tersebut sontak menjadi sorotan publik.

Ini juga berlaku untuk tuduhan Hamilton kepada Verstappen bahwa rival utamanya dalam perebutan titel juara itu tidak menanyakan tentang keadaannya segera usai mengalami tabrakan. Pebalap asal Inggris tersebut mengkritik dan mengaku terkejut dengan sikap Verstasppen.

Pernyataan yang dilontarkan Hamilton adalah tuduhan yang tak bisa dipahami oleh sang Penasihat Red Bull Racing, Helmut Marko. Baik Verstappen maupun tim segera mengetahui bahwa Hamilton mencoba untuk keluar dari gravel dan melanjutkan balapan sesaat setelah crash di Monza.

Bahkan mobil medis hanya melaju setelah melihat situasinya karena perilaku juara dunia F1 tujuh kali itu bisa ditafsirkan sebagai keadaan yang benar-benar aman.

“Verstappen sudah out ketika Hamilton mencoba keluar dari gravel dengan gigi mundur. Mobil medis melihat itu dan tidak berhenti. Dan kemudian sebuah drama ditampilkan, bahwa Hamilton yang malang tiba-tiba cedera dan seterusnya,” kata Marko dikutip dari Osterreich.

Menurut pria berusia 78 tahun itu, crash antara Verstappen dan Hamilton adalah murni kecelakaan balap biasa. Karenanya, ia tidak berpikir memberikan penalti grid untuk pebalapnya merupakan keputusan yang benar.