DBasia.news – Lewis Hamilton kesulitan melaju cepat di GP Monako akibat problem porpoising pada mobil W13, ia pun berharap tak mengalami hal serupa di GP Azerbaijan.
Lewis Hamilton kehilangan kans untuk merebut titel juara kedelapannya di Formula 1 pada musim lalu karena manuver Max Verstappen. Ia pun berusaha untuk melupakan kesedihan tersebut dan menatap musim 2022 dengan penuh optimistis.
Ternyata, kenyataan pahit harus dihadapi Hamilton. Pria asal Inggris tersebut kesulitan finis lima besar dengan mobil Mercedes W13 yang lebih berat dan kompleks. Ia bahkan hanya sekali naik podium sepanjang F1 2022 bergulir.
Problem porpoising membuat langkah Hamilton kian tersendat, dibandingkan rekan setim barunya George Russell. Gelar juara pun makin jauh dari genggaman.
Upgrade di GP Spanyol hanya sedikit membantu karena kualitas mobil W13 masih kalah jauh dari Ferrari dan Red Bull Racing. Bahkan problem kembali terasa saat pabrikan asal Jerman itu menyambangi Monako.
Lewis Hamilton merasa mobilnya lebih terpental karena jalanan yang tidak rata. Saat balapan utama, lajunya tertahan di belakang Fernando Alonso, yang meluncur lambat untuk menghemat kompon ban medium.
“Tertahan membuat sedikit frustrasi tapi seperti itu yang terjadi. Anda harus berada di belakangnya!” ucap Hamilton, dikutip dari Motorsport.com.
Lebih lanjut, pria berusia 37 tahun tersebut mengekspresikan kekecewaan dengan situasi internal Mercedes dan pencapaiannya sepanjang F1 2022. Namun, Hamilton tak ingin hal tersebut mengganggu persiapannya dalam balapan.
“Apakah start buruk berpengaruh? Ya, tapi apa bagusnya membiarkan itu menguras diri saya?” tuturnya.
“Begitula adanya, dan tidak ada banyak yang bisa dilakukan. Kami akan kembali ke pabrik dan mencoba sekeras mungkin, mencoba lagi pada balapan berikutnya,” ia mengimbuhkan.
Berkaca dari pengalaman buruk yang ia alami di Monte Carlo akhir pekan lalu, Hamilton berharap para mekanik The Silver Arrows segera membereskan masalah yang timbul. Pasalnya, putaran berikutnya digelar di Sirkuit Jalan Raya Baku, Azerbaijan.
“Saya berdoa semoga mobil tidak terasa seperti di sini. Ini adalah yang paling buruk dari perilaku mobil selama ini hanya karena lubang,” katanya.
“Saya tak sabar menghilangkan itu, hanya karena gigi, rahang saya bergerak sepanjang waktu. Saya selesai gemetaran.”
“Saya tidak tahu apakah itu porpoising, saya harap itu tidak kami alami pada balapan terakhir. Saya ingin itu tak jadi masalah lagi, tapi ada banyak pothole, kemudian di tikungan kami mengalaminya,” tutup Hamilton.