DBasia.news – Los Angeles Lakers akhrinya menyudahi puasa gelar tepat pada satu dekade setelah terakhir kali piala itu mampir ke Staples Center. Aktor yang membawa kembali keyaan Lakers tak lain dari “Sang Raja” yang dibenci, LeBron James.
James memang pemain hebat. Penggemarnya tersebar di seluruh belahan dunia. Namun, begitu juga dengan barisan pembencinya. Banyak yang mencap James sebagai pemain tanpa loyalitas, hanya mengincar gelar juara.
Ya, begitulah James. Dibenci, tetapi juga dicinta dan diharapkan. Perjalanan karier James selalu mendapat perbandingan dari para pendahulu seperti Kobe Bryant, bahkan Michael Jordan.
Perdebatan selalu muncul tatkala diskusi mengenai apakah James layak dijuluki sebagai Greatest of All Time (GOAT). Penggemar Jordan tentu tidak senang predikat tersebut disemat ke James, begitu pula dengan fans Kobe.
Belum lagi dengan keputusan James yang berpindah dari Cleveland Cavaliers ke Miami Heat yang membuatnya kian dimusuhi. Namun, sekali lagi, James seakan tidak peduli dan membalas para pembencinya dengan dua gelar juara dan dua gelar MVP final bersama Heat.
Berjaya di Heat, James kemudian mencoba menebus dosa dengan kembali ke Cavaliers pada 2014. Bersama Kyrie Irving dan Kevin Love, James mencoba membaktikan diri ke kota asalnya, Ohio.
Berbeda dengan musim debutnya, Cavaliers bersama James, Irving, dan Love menjelma menjadi tim menakutkan. Raihan satu gelar juara NBA menjadi bukti, James akhirnya memersembahkan cincin ke kota kelahirannya untuk pertama kali dalam sejarah.
Selesai di Cavaliers, James mencoba peruntungan di Lakers. Gelombang pembenci James tentu tidak sabar untuk kembali mencibir Sang Raja, apalagi musim perdana James di Los Angeles tidak berjalan lancar.
James gagal membawa tim muda Lakers ke playoff musim lalu. Kegagalan itu kemudian ditebus James pada musim keduanya.
Dengan bermodal skuat yang lebih matang seperti Anthony Davis dan Rajon Rondo, James akhirnya mampu mengembalikan kejayaan Lakers. Setelah sepuluh tahun, Lakers kembali ke takhta juara usai menumbangkan Miami Heat di final dengan agregat 4-2.
Lantas, apa yang diminta James dari keberhasilannya memersembahkan gelar juara NBA 2020? Tidak banya, James hanya ingin sedikit respect atas pencapaiannya.
“Kami hanya ingin rasa hormat dari semua orang. Rob (Pelinka) ingin dihormati, Coach Vogel (Frank) ingin juga, organisasi ini juga ingin dihormati, Lakers Nation juga ingin mendapatkan penghormatan mereka, dan saya ingin rasa hormat atas diri saya juga,” ujar James.
Barisan pembenci tentu tidak akan begitu saja luluh dan mengampuni James. Cibiran seperti James terbantu dengan adanya Davis pasti mencuat.
Namun, empat gelar juara NBA serta empat label MVP finals tak akan pernah luntur dari James. Siapapun boleh membenci James, tetapi fakta itu tak akan pernah terlupa.