DBasia.news – Produsen sportscar Lamborghini mengaku belum tertarik mengembangkan mobil listrik dengan teknologi yang ada.
Pabrikan banteng asal Italia tersebut baru saja meresmikan showroom dan workshop resminya di Jakarta pada Kamis (6/12). Dua model yang dipajang dalam acara tersebut yakni SUV Urus dan Lamborghini Huracan Spyder.
Didirikan Mei 1963, Lamborghini telah memproduksi berbagai lini terkenal, seperti Countach, Diablo, Aventador, serta Huracan. Mereka juga aktif berpartisipasi dalam kejuaraan balap GT3 berbagai kawasan, menggandeng Pertamina yang telah menjadi mitra sejak 2015.
Sama seperti produsen asal Negeri Pizza, Ferrari, Lamborghini masih fokus mengembangkan berbagai mobil performa tinggi berbahan bakar bensin, baik untuk penggunaan di jalan raya maupun sirkuit.
Davide Sfrecola, Area Manager Asia Pacific Lamborghini berujar bahwa teknologi mobil listrik saat ini belum sesuai dengan kultur pabrikan bermarkas pusat di Sant’Agata Bolognese, Italia tersebut.
“Elektrifikasi merupakan masa depan. Namun kami yakin saat ini teknologi tersebut belum siap untuk Lamborghini,” ungkap Sfrecola. “Tujuan utama kami, seperti yang bisa Anda lihat di mobil ini [Urus] tidak akan ditukar antara teknologi dan emosi saat mengemudi yang dihadirkannya.
“Saat ini kapasitas mobil listrik tidak memenuhi kriteria yang kami rancang untuk menjadi Lamborghini. Mereka belum sesuai dengan DNA kami. Pastinya kami akan menuju ke sana, kami tidak mengesampingkan kemungkinan mengembangkan mobil elektrik seutuhnya.
“Untuk saat ini, langkah pertama kami menuju elektrifikasi adalah generasi berikutnya dari super sportscar, [teknologi] hibrida,” pungkasnya.