Kritikan untuk INAPGOC, Venue Asian Para Games 2018 Belum Ramah Disabilitas

Asian Para Games 2018

DBasia.news – Jelang Asian Para Games 2018, Panitia Pelaksana Asian Para Games 2018 (INAPGOC) mendapat kritikan. Kritikan tersebut berupa keadaan venue yang dipakai untuk Asian Para Games 2018.

Sejumlah venue yang berada di Kawasan Gelora Bung Karno dinilai belum ramah disabilitas.

Istora Senayan dianggap sebagai venue yang paling tidak ramah disabilitas terutama bagi pemakai kursi roda. Sarana pendukung seperti toilet masih perlu perbaikan.

elain itu, tempat penonton bagi pemakai kursi roda juga belum memadai. Sudut kemiringan panggung juga belum mencapai delapan derajat sesuai ketentuan.

“Venuenya mungkin siap untuk pertandingan. Tinggal akses dan fasilitas pendukunganya seperti memastikan panggung untuk penonton yang menggunakan kursi roda,” ujar Inisiator Jakarta Barrier Free Tourism, Cucu Saidah.

“Kami sering sekali mendapatkan panggung yang asal jadi. Padahal, maksimal sekali itu kemiringannya delapan derajat. Selain itu, toilet juga harus ada untuk disabilitas dan juga ruang ganti,” sambungnya.

Cucu juga menyoroti kurangnya papan informasi bagi penyandang disabilitas. Seharusnya setiap venue diberi papan informasi dengan warna yang kontras dilengkapi gambar.

“Jadi, yang namanya pusat informasi itu harusnya berada di lokasi strategis yang bisa dilihat orang ketika masuk dan keluar. Nantinya, itu juga harus mudah dipahami tak hanya dalam bentuk tulisan, melainkan dari warna dan gambar,” ujar Cucu Saidah.

Saat ini INAPGOC belum melakukan renovasi di beberapa venue Asian Para Games yang berlokasi di Kawasan Gelora Bung Karno. Belum adanya serah terima dari INASGOC membuat INAPGOC belum bisa berbenah.

Adapun Asian Para Games 2018 bakal berlangsung pada 6-13 Oktober 2018. Sebanyak delapan venue yakni Akuatik Center, Lapangan Panahan, Hall Basket, Lapangan Hoki, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Istora Senayan, Lapangan Tembak, dan Tennis Indoor berada Kawasan Gelora Bung Karno.