Komisioner NBA Fokus Jaga Kesetaraan

(FILES) In this file photo NBA Commissioner Adam Silver speaks to the media during a press conference at the United Center on February 15, 2020 in Chicago, Illinois. - NBA commissioner Adam Silver says the league must address social activism and political topics despite critics who want to escape such controversies though sport. Silver told Sports Illustrated in a story released on August 13, 2020 that the NBA had to take such actions as having messages on the back of player jerseys or "Black Lives Matter" written on the court for all NBA games in the Orlando COVID-19 restart bubble. (Photo by Stacy Revere / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / AFP)

DBasia.news – Komisioner NBA Adam Silver menyambut baik penampilan enam tim berbeda dalam Final NBA tiga musim terakhir dan menegaskan bahwa pihaknya fokus untuk menjaga kesetaraan peluang bagi semua tim di liga bola basket tersebut.

Topik kesetaraan peluang muncul dalam sesi tanya jawab ketika Silver menggelar jumpa pers jelang Gim 1 Final NBA antara Golden State Warriors menghadapi Boston Celtics di Chase Center, California.

Final NBA tersebut melibatkan dua tim yang berbeda lagi setelah Los Angeles Lakers bertemu Miami Heat pada Final 2020 dan Milwaukee Bucks menghadapi Phoenix Suns semusim berselang.

“Ketika saya mengatakan saya tidak peduli siapa yang menang, maksud saya, tentu saja saya peduli, terutama tentang platform yang kami presentasikan dan kompetisi itu sendiri,” kata Silver dikutip dari situs resmi NBA.

“Siapapun yang menjalankan sebuah liga tentu ingin melihat bukan saja kesetaraan di atas lapangan tiap tahunnya, tetapi juga kesetaraan peluang (mencapai final),” ujarnya menambahkan.

Perubahan komposisi finalis di tiga tahun terakhir jelas jadi pemandangan baik dalam aspek persaingan NBA mengingat sebelumnya pada 2015-2018 Warriors dan Cleveland Cavaliers selalu bertemu di final lima musim beruntun.

Warriors juga kembali ke final untuk enam musim berurutan pada 2019 saat mereka menghadapi Toronto Raptors.

Di sisi lain, Silver juga kembali mendapat pertanyaan tentang topik abadi pengurangan jumlah pertandingan musim reguler yang musim ini kembali berjumlah 82 gim.

Musim lalu, karena awal liga tertunda karena COVID-19, tim-tim NBA hanya memainkan 72 gim reguler.

Silver menyatakan ia selalu terbuka menampung wacana pengurangan jumlah gim musim reguler dengan alasan mencegah cedera, tetapi mengingatkan bahwa musim lalu hal itu tidak menampakkan perbedaan berarti.

“Saya tidak menentang kemungkinan mengubah format musim, bahkan mungkin sedikit memperpendeknya, asalkan kita bisa memperlihatkan bahwa itu akan berdampak langsung terhadap pengurangan potensi cedera,” katanya.

Silver juga masih membuka kesempatan atas pelaksanaan turnamen intra-musim untuk “menciptakan pertandingan yang lebih bermakna” yang berpotensi menggantikan beberapa jadwal musim reguler.