DBasia.news – Protes Pelita Jaya terhadap tinggi badan pebasket Stapac Jakarta, Kendal Yancy dikomentari pelatih tim sang pemain, Giedrius Zibenas. Pelita Jaya merasa Stapac Jakarta melanggar regulasi karena memakai pemain asing dengan tinggi badan di atas 188 cm.
Surat protes resmi sempat dilayangkan Pelita Jaya kepada IBL agar melakukan pengukuran tinggi badan ulang terhadap Yancy. Namun, dari tiga surat yang dikirim. permohonan tersebut tak dikabulkan.
Giedrius menilai aksi protes yang dilakukan Pelita Jaya merupakan taktik kotor. Klub asuhan Fictor Roring itu dinilai sengaja memecah konsentrasi para pemainnya jelang semifinal IBL 2018/2019.
“Saya pikir itu adalah gaya main kotor yang dilakukan Pelita (Jaya). Kalau kami tak ingin main kotor seperti itu, kami hanya ingin bermain basket saja!” ujar Giedrius.
Pelita Jaya pada akhirnya gagal melaju ke semifinal setelah takluk dari Pacific Caesar Surabaya. Melihat nasib yang didapat Pelita Jaya, Giedrius mengucapkan selamat berlibur kepada pelatih dan seluruh pemain.
“Jika ada seorang atau tim yang ingin bermain kotor di sana (Pelita Jaya), ya semoga liburan mereka menyenangkan!” tutur pelatih asal Lithuania tersebut.
-
Satria Muda Pertamina Jakarta Kembali Bertemu Pelita Jaya Bakrie Jakarta di Final IBL 2022
-
Boston Celtics Pecundangi Miami Heat Untuk Samakan Skor
-
Miami Heat Kalahkan Charlotte Hornets, Skor 114-99
-
Pelatih Timnas Basket Indonesia Pantau Pemain di IBL 2020
-
Prawira Bandung Gelar Test Swab di Graha Persib, Syarat Kembali Berlaga di IBL