DBasia.news – Pihak liga melarang HangTuah memainkan Brysean Perine Bryquis. Pelatih HangTuah, Andika Saputra pun mengatakan timnya seperti dibunuh secara perlahan oleh operator Indonesian Basketball League (IBL).
Padahal, Perine sempat tampil saat HangTuah membela Stapac Jakarta. Namun, IBL melarang Perine tampil saat melawan NSH Jakarta karena dianggap melanggar peraturan tinggi badan.
Perine dianggap IBL memiliki tinggi badan lebih dari 188 cm. Secara aturan, setiap tim hanya boleh memakai satu pemain asing dengan tinggi di atas 188 cm.
Namun, dalam list yang diberikan IBL, Perine tertulis memiliki tinggi badan 188 cm. Hal ini yang membuat Andika berang.
“Padahal kasarnya ‘kan liga (IBL) yang punya list (draft pemain asing). Liga yang tahu dari mana pemainnya. Nah (sekarang) liga angkat tangan, bilang bukan salah mereka, itu salah agen pemain,” ujar Andika.
“Dengan keadaan seperti ini, Brysean Perine Bryquis kemarin bisa main dan sekarang tidak, secara tak langsung itu membunuh kami secara perlahan,” sambungnya.
Perine didatangkan HangTuah untuk menggantikan posisi Gary Jacobs Jr. Kehilangan satu pilar asing tentu berdampak besar kepada HangTuah.
Hal ini terbukti saat Abraham Wenas dan kawan-kawan tampil menghadapi NSH Jakarta pada seri ketujuh IBL 2018/2019 di GOR Bima Sakti, Minggu (10/2). HangTuah takluk dengan skor 71-83.
“Kami sudah menerima apapun dari keputusan liga. Kami terima dan mengakui bahwa tinggi Brysean Perine Bryquis itu kelebihan. Namun dasarnya apa dan bagaimana, kami menyalahkan siapa? Kami (Hangtuah) diberi list (pemain asing) oleh liga,” Andika menuturkan.