DBasia.news – Yamaha sempat puasa kemenangan cukup lama di MotoGP 2018. Baru pada lomba putaran ke-17 di Sirkuit Phillip Island, Australia, Maverick Vinales bisa mengakhiri rentetan kekalahan tim berlambang garpu tala.
Sebelum momen itu datang, Vinales menceritakan dirinya sempat dilanda stres besar. Karena ia merasa sudah maksimal berlatih dan meningkatkan kondisi fisik.
Tapi hasil di trek, ternyata tidak kunjung memuaskan. “Tahun lalu, dengan semua stres dan rasa khawatir tentang jalannya musim, saya sempat membuat langkah mundur,” kata Vinales.
“Fisik saya baik-baik saja. Tapi saya seakan sudah tidak bisa berpikir. Saya merasa stres harus terus menemukan caa untuk berkembang. Pada akhirnya, saya sadar, saya tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Motor yang harus lebih baik,” tambahnya.
Vinales mengungkapkan, dalam periode di atas, ia bahkan hanya tidur selama 3-4 pembalap. Tidak mudah memang buat pembalap yang punya hasrat besar menang, tapi gagal mencapainya dalam periode cukup lama.
“Jadi pada satu titik di musim panas, saya sempat berhenti dan tidak melakukan apapun. Saya beberapa kali mengatasinya dengan bersepeda untuk menjernihkan pikiran. Itu cukup membantu,” Vinales melanjutkan.*
Musim 2019, Vinales kembali merasakan kesulitan. Sejauh ini, ia baru sekali naik podium dan terbenam di posisi delapan klasemen. Tentunya, ia harus membuktikan sekali lagi, bisa bangkit dari keterpurukan.*
-
Marc Marquez Kirim Pesan Ini Kepada Fabio Quartararo
-
Maverick Vinales Klaim YZR-M1 Lebih Mudah Ditunggangi Daripada RS-GP
-
Jadi Juara Dunia MotoGP, Fabio Quartararo Akui Sempat Ragu Naik Kelas Utama
-
Maverick Vinales Siap Tunjukkan Kualitasnya
-
Tanpa Valentino Rossi, Maverick Vinales Lebih Leluasa Kerja di Yamaha