DBasia.news – Juara dunia Superbike pada musim 2015, 2016, 2017, dan 2018 selalu diraih oleh Jonathan Rea. Seiring begitu dominannya Rea, tim Kawasaki turut menjelma jadi tim dengan motor paling kompetitif.
Namun pada Superbike 2019, eks pembalap MotoGP, Alvaro Bautista mengikuti ajang ini dan gabung tim Ducati.
Hebatnya walau berstatus pembalap rookie atau debutan, Bautista langsung dominan. Bagaimana tidak, total enam race pada dua putaran pertama, sukses ia sapu bersih.
Kini semua fan Superbike diambang kembali melihat satu pembalap dan pabrikan begitu dominan, hanya saja pelakunya berubah yaitu dari Rea-Kawasaki ke Bautista-Ducati.
Ketika ditanya mengenai hal di atas, Direktur Olahraga Superbike, Gregorio Lavilla merasa terkejut dengan dominasi Bautista.
Tapi ia menegaskan Superbike 2019 baru berjalan dua putaran. Tidak ada jaminan Bautista dan Ducati terus dominan sampai putaran terakhir.
“Tentu saja, saya tidak bisa membantahnya. Saya terkejut, juga fan, ahli, dan pihak Ducati sendiri,” kata Lavilla.
“Namun tidak ada yang punya bola kristal untuk memprediksi apa yang terjadi dari putaran tiga sampai terakhir. Karena sekarang hanya satu pembalap Ducati yang bisa menang, sedangkan yang lain kesulitan,” lanjutnya.
